Senin 15 Mar 2021 16:03 WIB

Pemerintah Matangkan Rencana untuk Wisma Atlet Hambalang

Pembangunan lahan Wisma Atlet Hambalang sempat mangkrak lama karena kasus korupsi.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kondisi bangunan yang terbengkalai di megaproyek sport center atau Pusat Pendidikan dan Sekolah Olahraga (P2SO), Kampung Bukit Hambalang, Desa Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/3).(Republika/Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kondisi bangunan yang terbengkalai di megaproyek sport center atau Pusat Pendidikan dan Sekolah Olahraga (P2SO), Kampung Bukit Hambalang, Desa Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/3).(Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mematangkan rencana penggunaan lahan Wisma Atlet Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sebagai pusat pelatihan atlet senior. Rencana ini masuk dalam pembahasan desain besar (grand design) olahraga nasional yang rapatnya dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (15/3) pagi.

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menjelaskan, nantinya fasilitas olahraga yang dibangun di atas lahan yang sempat jadi objek perkara korupsi itu akan digunakan untuk pelatihan lanjutan bagi atlet yang rampung menyelesaikan pendidikan keolahragaan di Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Cibubur.

"Selanjutnya usia SMA kita akan Dorong ke Cibubur tempat SKO kita sekarang dan nanti juga kita sedang mempertimbangkan untuk bisa melihat Hambalang menjadi tempat untuk sentra atlet senior dan atlet-atlet kita yang sudah siap untuk bisa bertanding," kata Zainudin usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin (15/3).

Selain melanjutkan pembangunan fasilitas pelatihan olahraga di Hambalang, Zainudin menambahkan, pemerintah juga berencana membangun 10 sentra pemusatan latihan di beberapa daerah. Pemerintah juga akan fokus untuk menggali potensi atlet usia sekolah dasar (SD) dengan melalui mekanisme seleksi yang disusun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Wacana pemanfaatan lahan Hambalang ini sebenarnya sudah lama dibicarakan. Pada pertengahan 2020 lalu, Menpora Zainudin juga sempat menyampaikan bahwa Presiden Jokowi sudah memberikan arahan untuk memanfaatkan kembali lahan yang sempat jadi objek kasus korupsi tersebut.

"Memang tahun-tahun sebelumnya menjadi masalah, tapi tahun ini sudah dapat izin bahwa presiden sudah memberi arahan," kata Zainudin saat itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement