REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi memberikan penjelasan perihal vaksin Covid-19 Sinovac yang disebut akan kedaluwarsa pada 25 Maret 2021. Menurut Nadia, informasi itu merujuk kepada vaksin Sinovac pengadaan vaksin batch pertama.
"Mengenai kedaluwarsa vaksin Sinovac, kami sampaikan bahwa yang akan kedaluwarsa merupakan vaksin CoronaVac (produksi Sinovac) batch pertama, yakni sebanyak 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis," kata Nadia melalui keterangan video yang diterima Republika, Senin (15/3).
Ia menambahkan, vaksin ini telah diberikan kepada 1,45 juta tenaga kesehatan dan 50.000 orang petugas pemberi pelayanan publik.
"Saat ini, vaksin ini sudah habis kami gunakan," ujarnya.
Dia pun mengungkapkan, vaksin yang akan kedaluwarsa itu merupakan vaksin CoronaVac berbentuk botol kecil atau vial yang berisi satu dosis. Atau sama dengan untuk satu kali penyuntikan.
Sementara itu, Nadia menyebut vaksin Sinovac saat ini digunakan untuk vaksinasi lansia dan pemberi pelayanan publik lainnya adalah menggunakan kemasan botol besar.
"Menggunakan kemasan botol besar atau vial yang berisikan 10 dosis atau dapat diberikan kepada 10 orang sasaran vaksinasi," ujarnya.
Baca juga : Sebelum Divaksinasi, Jurnalis Diminta Istirahat yang Cukup