REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mendukung pengembangan ekonomi syariah dan ekonomi digital nasional melalui penyediaan infrastruktur dan ekosistem digital. Hal ini seiring dengan besarnya kontribusi digital terhadap produk domestik bruto (PDB) dan target pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat ekonomi syariah dunia tahun 2024.
Demikian yang disampaikan Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), Ririek Adriansyah dalam paparannya pada acara Peresmian Center for Sharia Finance & Digital Economy (Shafiec) Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta dan Forum Keuangan Nasional Syariah yang dilaksanakan secara daring beberapa waktu lalu. Digitalisasi menjadi salah satu solusi dan enabler untuk mempercepat pertumbuhan beragam sektor industri, termasuk sektor keuangan baik konvensional maupun syariah.
Ekonomi dan keuangan syariah mengalami perkembangan pesat dalam dua dasawarsa terakhir baik secara global maupun nasional. Pemanfaatan teknologi digital pada ekonomi Syariah akan dapat membuat proses bisnis lebih efektif dan efisien, memperluas potensi pasar dan kolaborasi, serta memperkuat reputasi sebagai lembaga keuangan syariah yang kredibel, modern, dan canggih.
“Telkom secara konsiten dan berkelanjutan turut berkontribusi dengan berfokus pada pengembangan tiga pilar bisnis digital untuk mendorong transformasi digital nasional pada berbagai sektor usaha di Indonesia. Telkom meyakini dengan adanya digitalisasi dapat mendukung sektor usaha dan dapat menjadi enabler untuk mendukung lima prioritas visi Indonesia Maju,” jelas Ririek.