Senin 15 Mar 2021 17:02 WIB

Kampus Mengajar, Mahasiswa Diharapkan Bantu Literasi Digital

Penting bagi siswa SD untuk mengetahui ilmu tentang literasi digital.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Hiru Muhammad
Pelatihan coding membuat games yang digelar Diskominfo Kabupaten Sleman.  Pelatihan merupakan bagian program Literasi Digital Inklusif (Lidi) kepada guru dan siswa.
Foto: Pemkab Sleman
Pelatihan coding membuat games yang digelar Diskominfo Kabupaten Sleman. Pelatihan merupakan bagian program Literasi Digital Inklusif (Lidi) kepada guru dan siswa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Sri Wahyuningsih berharap program kampus mengajar bisa meningkatkan literasi digital guru dan siswa SD. Selama ini, ia menilai masih banyak guru SD yang rendah literasi digitalnya.

"Masih banyak kawan-kawan di satuan pendidikan SD baik itu tenaga pendidik dan adik-adik kita yang harus kita beri literasi terhadap digitalisasi itu sendiri," kata Sri, saat membuka pembekalan Kampus Mengajar Angkatan 1 2021, Senin (15/3).

Ia mengatakan, rata-rata memiliki pemahaman yang baik terhadap teknologi digital. Oleh karena itu, di dalam program kampus mengajar, bisa menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk membagikan ilmu literasi digital mereka.

"Saya yakin adik-adik mahasiswa ini kaum milenial, sudah sangat luar biasa pemahamannya terhadap digitalisasi. Mari kita dorong adik-adik kita di SD untuk dapat mengenali lagi literasi terhadap teknologi digital," kata dia lagi.

Menurutnya, penting bagi siswa SD untuk mengetahui ilmu tentang literasi digital. Sebab, mereka perlu mengetahui kelebihan, kekurangan, dan manfaat penggunaan sosial media yang perkembangannya begitu pesat.

Lebih lanjut, Sri juga berpesan agar para mahasiswa yang mengikuti program ini bisa terus berkomunikasi dengan para guru. Para mahasiswa juga diharapkan bisa membangun karakter dan memberikan contoh yang baik kepada siswa SD.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud Nizam mengatakan program ini tidak hanya penting untuk mengejar ketertinggalan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama ini. Kegiatan ini juga bisa menjadi pengalaman yang berharga bagi para mahasiswa."Yang terpenting, bagi adik-adik mahasiswa adalah pengalaman dan pemahaman tentang permasalahan yang dihadapi di dunia pendidikan kita," kata Nizam.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement