Senin 15 Mar 2021 17:56 WIB

Harga Cabai Rawit di Yogyakarta Capai Rp 120 Ribu per Kg

Bahkan, di luar pasar tradisional harganya lebih tinggi lagi.

Pedagang sayur melayani pembeli cabai rawit (ilustrasi).
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Pedagang sayur melayani pembeli cabai rawit (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Yogyakarta pada awal pekan ketiga Maret mencapai harga paling tinggi sejak komoditas tersebut mengalami kenaikan harga, yaitu menembus Rp 120 ribu per kilogram. "Hari ini kami melakukan pemantauan di delapan pasar tradisional dan harga jual cabai mencapai Rp 120 ribu per kilogram. Harga ini menjadi rekor baru. Sebelumnya, harga cabai rawit paling tinggi sekitar Rp 100 ribu per kg," kata Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Sri Riswanti di Yogyakarta, Senin (15/3).

Harga jual cabai rawit di pasar modern, kata dia, bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan di pasar tradisional, yaitu bisa mencapai Rp 130 ribu hingga Rp 150 ribu per kilogram.

Menurut dia, kenaikan harga cabai rawit yang sangat signifikan tersebut disebabkan berbagai aspek, di antaranya musim hujan yang menyebabkan produksi berkurang serta menurunnya tanaman cabai yang ditanam petani.

"Pada periode tanam kali ini, tidak banyak petani yang menanam cabai sehingga produksi berkurang. Namun, kami belum menghitung volume penurunan komoditas itu di pasar tradisional," katanya.

Sayangnya, Riswanti menambahkan, cabai rawit bukan merupakan bahan kebutuhan pokok sehingga tidak bisa dilakukan upaya intervensi untuk menurunkan harga dengan operasi pasar. Pemasok cabai di Yogyakarta kebanyakan berasal dari sejumlah daerah di Jawa Tengah, seperti Magelang, Temanggung, dan Boyolali meski ada beberapa kabupaten di DIY yang juga memasok cabai di pasar lokal, seperti Sleman dan Kulon Progo.

"Kenaikan harga cabai terjadi secara nasional karena memang sebagian besar pemasok berasal dari Jateng. Mereka menyuplai kebutuhan untuk pasar di Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono mengatakan, petani lokal sudah mulai didorong untuk kembali menanam cabai agar harga bisa turun saat panen.

"Cabai bisa dipanen saat berusia dua bulan. Sekali panen bisa dipetik hingga 15 kali. Harapannya, harga cabai kembali stabil dalam beberpa bulan ke depan. Apalagi akan memasuki puasa dan Lebaran," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement