Senin 15 Mar 2021 20:32 WIB

Satgas: Jalani Puasa Ramadhan dengan Terapkan Prokes

Satgas ingatkan umat muslim jalani Ramadhan dengan iman, aman dan imun

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purnawirawan) Alexander K. Ginting saat mengisi konferensi virtual BNPB bertema Update Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet: Perkembangan Pelaksanaan PPKM Mikro terhadap Penanganan Kesehatan, Senin (15/3). Satgas ingatkan umat muslim jalani Ramadhan dengan iman, aman dan imun
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purnawirawan) Alexander K. Ginting saat mengisi konferensi virtual BNPB bertema Update Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet: Perkembangan Pelaksanaan PPKM Mikro terhadap Penanganan Kesehatan, Senin (15/3). Satgas ingatkan umat muslim jalani Ramadhan dengan iman, aman dan imun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Muslim dunia termasuk Indonesia akan menjalani ibadah puasa ramadhan sebulan lagi. Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 meminta masyarakat Islam di Indonesia menjalani puasa ramadhan dengan protokol kesehatan (prokes), termasuk slogan iman, aman, dan imun.

"Dalam rangka menyambut ramadhan maka harus dijalani dengan menerapkan protokol kesehatan," kata Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purnawirawan) Alexander K. Ginting saat mengisi konferensi virtual BNPB bertema Update Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet: Perkembangan Pelaksanaan PPKM Mikro terhadap Penanganan Kesehatan, Senin (15/3).

Oleh karena itu, dia melanjutkan, pihaknya menekankan untuk menanggulangi Covid-19 dengan iman, aman, dan imun. Slogan ini sering pihaknya sampaikan agar ibadah termasuk ramadhan bisa dijalankan terus-menerus tetapi harus bisa menjaga diri, mempertahankan imunitas. 

Ia menambahkan, salah satu metodenya dengan menerapkan protokol kesehatan. Sehingga, dia melanjutkan, ketika masyarakat bertanya kapan pandemi berakhir, maka pertanyaan itu seharusnya ditanyakan ke diri sendiri apakah masih melaksanakan protokol kesehatan 3M atau tidak dalam kehidupan individu masing-masing. 

Kemudian, dia melanjutkan, pemerintah melalui Satgas Covid-19 sudah mengirim tujuh tim di tujuh desa khususnya di desa yang melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro Jawa-Bali, baik di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Banten untuk melihat kearifan lokal bisa diserap selama pelaksanaan kebijakan ini.

"Kalau sudah ditemukan bentuknya, ini bisa diterapkan di desa-desa lain diluar Jawa dan Bali," ujarnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement