Senin 15 Mar 2021 20:37 WIB

Gerak AHY Temui Tokoh-Tokoh Nasional Dinilai Tepat

Terakhir, AHY melakukan kunjungan kepada mantan wakil presiden Jusuf Kalla.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Mas Alamil Huda
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Foto: Prayogi/Republika.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langkah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui beberapa tokoh nasional di tengah kemelut partai yang dipimpinnya dinilai langkah tepat. Terakhir, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu melakukan kunjungan kepada mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK).

JK diketahui merupakan pendamping SBY saat periode kepemimpinan 2004-2009. JK juga mendampingi Presiden Jokowi pada periode 2014-2019. Pengusaha asal Makassar ini juga diketahui pernah memimpin Partai Golkar dan seorang senior yang dihormati di partai tersebut.

Bukan kali ini saja, sebelumnya AHY juga mengunjungi sejumlah pihak, seperti Menkopolhukam Mahfud MD dan mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshidiqie yang juga sebagai ketua umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI).

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, langkah AHY sowan ke kediaman JK merupakan langkah yang tepat dan positif. AHY dinilai perlu mengunjungi banyak tokoh bangsa di tengah kisruh yang dihadapi Partai Demokrat.

"Saat AHY digoyang, yang harus dilakukannya memang harus sowan ke banyak tokoh-tokoh bangsa. Dan, JK menjadi salah satunya," kata Ujang, Senin (15/3).

Dosen politik Universitas al-Azhar Indonesia itu mengatakan, selain mencari dukungan, kedatangan AHY ke JK juga untuk meminta nasihat JK. Bagaimanapun, kata Ujang, AHY bukan hanya butuh dukungan dari kader-kader internal Partai Demokrat, melainkan juga butuh dukungan dari banyak tokoh-tokoh bangsa, seperti JK hingga Jimly.

"Meminta dukungan semua kolompok dan kalangan sebanyak-banyaknya untuk memastikan bahwa Partai Demokrat yang sah itu Partai Demokrat AHY. Bukan Partai Demokrat abal-abal versi Moeldoko," ujar dia.

AHY diketahui berkunjung silaturahmi ke kediaman JK pada Ahad (14/3) siang. Dalam pertemuan yang berlangsung selama lebih dari satu jam itu, AHY memohon saran dan juga mengutarakan perjalanan hubungan Demokrat-JK.

AHY mengucapkan terima kasih atas kesediaan mantan wakil presiden RI Jusuf Kalla untuk menerima pimpinan Partai Demokrat tersebut. Meski agenda utama kunjungan itu adalah untuk bersilaturahim, AHY juga menjabarkan sejumlah sejarah yang pernah dibina antara Demokrat dan JK.

"Kedatangan kami pagi ini utamanya adalah untuk bersilaturahim. Bagaimanapun Partai Demokrat memiliki hubungan sejarah politik yang sangat baik dengan Pak JK. Pak JK pernah menjadi Wakil Presiden mendampingi Bapak SBY. Partai Demokrat juga menjadi mitra strategis bagi Partai Golkar saat dipimpin oleh Pak JK sebagai ketua umum. Meskipun mengalami pasang surut, kebersamaan kita dicatat sejarah demokrasi modern di Indonesia," kata AHY, Ahad (14/3).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement