Senin 15 Mar 2021 21:30 WIB

Gubernur: Tidak Ada Zona merah Covid-19 di Jabar

Gubernur Ridwan Kamil menyebut zona Covid-19 menurun usai vaksinasi

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan tidak ada daerah di provinsi itu yang masuk kategori berisiko tinggi atau zona merah COVID-19 pada pekan ini.
Foto: pipin/humas jabar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan tidak ada daerah di provinsi itu yang masuk kategori berisiko tinggi atau zona merah COVID-19 pada pekan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil mengatakan tidak ada daerah di provinsi itu yang masuk kategori berisiko tinggi atau zona merah COVID-19 pada pekan ini.

"Tidak ada zona merah di Jabar, kasus juga trennya menurun, bahkan di desa-desa yang tadinya status mikronya (zona) merah dari pekan lalu 300-an, sekarang tinggal 137 turun," kata Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil di Kota Bandung, Senin (15/3).

Menurut dia, kasus penularan virus corona kepada tenaga kesehatan atau tenaga medis di Jabar juga turun. Ia memperkirakan hal tersebut karena proses vaksinasi masif untuk nakes pada tahap pertama dan kedua.

"Jadi, sebelum ada vaksinasi kasus COVID-19, tenaga kesehatan yang terpapar corona cenderung naik. Setelah dilakukan vaksinasi dan sudah hampir 100 persen pada tahap dua, tenaga kesehatan yang terpapar menurun," kata dia.

Ia mengatakan kalau dari pembacaan statistik, tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 di Jabar sejak dilakukan vaksinasi menurun. Sementara itu, untuk tingkat kepatuhan daerah di Jabar relatif stabil di atas 80 persen. 

Kang Emil berharap kepatuhan warga dalam menerapkan protokol kesehatan tetap konsisten. Menyinggung keterisian rumah sakit, Kang Emil mengatakan trennya relatif menyusut. 

Jika pada awal tahun sempat 80 persen, kini hanya 54 persen. "Itu karena ada korelasi kasusnya makin turun maka yang ke rumah sakit juga makin tidak banyak sehingga tingkat keterisian yang dilaporkan oleh rumah sakit ada di angka 54 persen," kata Emil.

Kang Emil menuturkan dari hasil rapat bersama Kementerian Kesehatan pada Senin pagi, wilayah Jabar punya persentase vaksinasi paling tinggi untuk bagian profesi publik, seperti, TNI, Polri, guru dan lainnya. Namun, kata dia, vaksinasi untuk lansia masih rendah. 

"Untuk lansia kita masih kurang, kita ranking tiga, oleh karena itu, pekan ini kita akan melakukan vaksinasi maksimal di lansia," ujarnya.

Pemprov Jabar menargetkan 150 ribu vaksinasi per hari bisa direalisasikan, sehingga saat ini Jabar membutuhkan sedikitnya 40 gedung besar untuk dijadikan sentra vaksin guna mengejar target tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement