REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan meresmikan rumah produksi tenun Kampung Wisata Tenun Khatulistiwa di Kelurahan Batu Layang, Pontianak.
"Rumah produksi ini merupakan tindak lanjut dari peresmian Kampung Wisata Tenun Khatulistiwa sejak 2018 lalu. Hal ini juga merupakan pengembangan dan pembinaan oleh pemerintah Kota Pontianak yang berkolaborasi dengan program KOTAKU (kota tanpa kumuh) dari pemerintah pusat," katanya Bahasan, di Pontianak, Senin (15/3).
Ia menyampaikan, Pemkot Pontianak akan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan demi mengembangkan kampung tenun menjadi destinasi wisata dan menjadikannya sebagai salah satu ikon Kota Pontianak.
"Pemerintah Kota Pontianak akan berkolaborasi bersama stakeholder yang ada dan bekerja sama mengembangkan kampung tenun ini menjadi destinasi wisata dan menghasilkan produk-produk yang unggul sehingga menjadi ikon Kota Pontianak," ujarnya.
Selain itu, dengan diresmikan rumah produksi tenun ini diharapkan memberikan perubahan bagi masyarakat di lingkungan sekitar agar terjadi peningkatan pendapatan di masa pandemi Covid-19.
"Selain perubahan untuk masyarakat sekitar, kami juga berharap kampung wisata tenun ini dapat ikut berkontribusi bagi kemajuan Provinsi Kalimantan Barat," kata dia.
Menurut Bahasan, kampung wisata tenun Khatulistiwa memiliki potensi yang baik mengingat letaknya yang cukup strategis dan berada di antara destinasi wisata lain yaitu Tugu Khatulistiwa dan Bukit Rel.
"Kampung tenun ini memiliki potensi yang baik karena terletak di antara dua destinasi wisata lain yaitu Tugu Khatulistiwa dan Bukit Rel," tambahnya.
Kampung Wisata Tenun Khatulistiwa yang terletak di Jalan Khatulistiwa, Gang Sambas Jaya, Pontianak Utara saat ini menjadi satu di antara destinasi unggulan wisata yang baru di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Kampung wisata yang diresmikan Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono dua tahun lalu kini mulai dikenal luas. Di balik hadirnya kampung tenun tersebut ternyata tersimpan cerita tentang toleransi, keberagaman dan pesona budayanya.
Setelah diresmikan menjadi Kampung Wisata Tenun Khatulistiwa pada 2018 masyarakat lokal maupun dari luar kerap datang. Di pertengahan kampung pengunjung akan menjumpai yang namanya rumah produksi tenun, di sini nantinya hasil produk perajin tenun akan dipertontonkan sekaligus dipasarkan.
Pengunjung yang datang ke sini bisa melihat hasil tenun dengan berbagai motif, mulai dari motif-motif khas Sambas hingga motif corak insang khas Pontianak, pengunjung juga bisa melihat proses pembuatan tenun.