Senin 15 Mar 2021 22:10 WIB

Penonton Dilarang Hadiri Kirab Obor Pertama Olimpiade 2020

Persiapan menuju olimpiade 2020 berjalan rumit.

 Monumen cincin Olimpiade diangkut ke tepi laut Taman Laut Odaiba, di Tokyo, Jepang.
Foto: EPA-EFE/FRANCK ROBICHON
Monumen cincin Olimpiade diangkut ke tepi laut Taman Laut Odaiba, di Tokyo, Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, FUKUSHIMA -- Penonton akan dilarang pada awal kirab obor Olimpiade Tokyo yang direncanakan akan dimulai pada 25 Maret. "Upacara Grand Start dan bagian pertama dari Kirab Obor Fukushima tidak akan dibuka bagi publik, tapi akan disiarkan langsung melalui saluran resmi Tokyo 2020," tulis pernyataan panitia Olimpiade Tokyo 2020, Senin (15/3).

Pengumuman tersebut dibuat menjelang keputusan mengenai apakah penonton dari luar negeri akan diizinkan memasuki Jepang untuk Olimpiade yang tertunda akibat virus corona, yang diperkirakan akan dilakukan sebelum kirab obor dimulai.

Laporan menyebutkan upacara Grand Start dan bagian pertama kirab pada hari pertama tidak akan dibuka untuk umum karena penyelenggara mengurangi jumlah peserta dan menyederhanakan program untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Kami berkomitmen memastikan keselamatan dan keamanan kirab Obor Olimpiade Tokyo 2020 dengan mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah penyebaran infeksi di antara penonton, pembawa obor, staf, dan peserta estafet lainnya, serta penduduk setempat," kata pernyataan itu.

Kirab obor telah lama direncanakan untuk dimulai pada 25 Maret tetapi tetap menjadi tonggak penting setelah Olimpiade ditunda tahun lalu dan menyusul spekulasi apakah harus ditunda lagi atau bahkan dibatalkan karena pandemi.

Penyelenggara Tokyo juga mengatakan mereka ingin memutuskan sebelum dimulainya kirab apakah akan mengizinkan penonton asing masuk ke negara itu di tengah kekhawatiran kebangkitan kembali infeksi virus corona.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement