REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjaga gawang Shahar Ginanjar mengakui, berat bagi dirinya meninggalkan Persija untuk hijrah ke tim Liga 2 Indonesia Dewa United mulai musim 2021. Dikutip dari laman resmi Liga Indonesia Baru di Jakarta, Senin (15/3), Shahar merasa sudah memiliki ikatan kekeluargaan yang cukup kuat dengan skuad Persija.
"Saya memiliki rekan tim yang hebat di lapangan dan di luar lapangan. Saya merasakan kehangatan dalam kekeluargaan ini," ujar Shahar.
Kiper berusia 30 tahun itu juga sulit melupakan momen juara Liga 1 Indonesia 2018 bersama skuad berjuluk Macan Kemayoran tersebut. Gelar tersebut dirayakan sangat meriah oleh Persija karena menghapus dahaga kampiun selama 17 tahun lamanya.
"Kami bersama menjuarai liga yang sangat berharga bagi klub dan suporter. Itu juga menjadi prestasi tersendiri bagi pemain terutama saya pribadi karena berhasil mengukir sejarah di klub," tutur Shahar.
Shahar Ginanjar bergabung ke Persija pada paruh kedua Liga 1 Indonesia musim 2018 dari PSM Makassar. Selama berseragam lambang Monumen Nasional di dada, pria asal Purwakarta yang kerap turun sebagai pelapis Andritany Ardhiyasa itu turut membantu Persija juara Liga 1 2018.
Meski demikian, Shahar Ginanjar tidak menyesali keputusannya untuk hengkang ke Dewa United. Bagi eks pemain Persib itu, pindah klub merupakan salah satu cara untuk mengasah pengalaman karena akan dihadapkan dengan tantangan baru. Shahar siap memberikan yang terbaik untuk Dewa United dan berupaya membantu tim barunya promosi ke Liga 1.
"Saya harus percaya dan menerima karena waktunya telah tiba untuk babak baru dalam kehidupan saya. Saya merasa itu jalan terbaik," kata dia.