Senin 15 Mar 2021 23:42 WIB

Jerman akan Hentikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Kemenkes Jerman hentikan vaksin AstraZeneca atas rekomendasi Paul Ehrlich Institute

Seorang perawat bersiap untuk memberikan dosis vaksin AstraZeneca COVID-19. Jerman akan berhenti memberikan vaksin COVID-19 AstraZeneca, menjadikannya negara terbaru di Eropa yang menangguhkan penggunaan vaksin tersebut menyusul laporan efek samping yang diderita para penerima vaksin.
Foto: Jung Yeon-je /Pool via AP
Seorang perawat bersiap untuk memberikan dosis vaksin AstraZeneca COVID-19. Jerman akan berhenti memberikan vaksin COVID-19 AstraZeneca, menjadikannya negara terbaru di Eropa yang menangguhkan penggunaan vaksin tersebut menyusul laporan efek samping yang diderita para penerima vaksin.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman akan berhenti memberikan vaksin COVID-19 AstraZeneca, menjadikannya negara terbaru di Eropa yang menangguhkan penggunaan vaksin tersebut menyusul laporan efek samping yang diderita para penerima vaksin. Kementerian Kesehatan Jerman mengatakan keputusan itu mengikuti rekomendasi dari Paul Ehrlich Institute, otoritas Jerman yang bertanggung jawab atas vaksin.

"Mengikuti rekomendasi dari Paul Ehrlich Institute, pemerintah dengan hati-hati menghentikan administrasi vaksin AstraZeneca," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, Senin.

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn akan memberikan rincian lebih lanjut tentang keputusan itu pada konferensi pers pukul 16.00 waktu setempat (1500 GMT). Beberapa negara Uni Eropa telah menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca setelah laporan dari Denmark dan Norwegia tentang kemungkinan efek samping yang serius, termasuk pendarahan dan pembekuan darah.

Pekan lalu, kepala Institut Robert Koch untuk Penyakit Menular Lothar Wieler mengatakan tidak ada bukti bahwa pasien yang menerima vaksin lebih mungkin menderita kondisi darah dibandingkan pasien dari kelompok usia yang sama. Jutaan orang di Inggris sejauh ini telah menerima vaksin yang dibuat perusahaan farmasi Inggris-Swedia itu.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement