Selasa 16 Mar 2021 10:10 WIB

Jalan Bojong Gede-Kemang Jadi Arena Balap Liar

Camat Tajurhalang mengajukan pembangunan garis kejut di ruas jalan Bomang.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga berkendaraan melintas di Proyek pembangunan jalan Bojong Gede-Kemang (Bomang).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warga berkendaraan melintas di Proyek pembangunan jalan Bojong Gede-Kemang (Bomang).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pembangunan Jalan Bojong Gede-Kemang (Bomang) di Kabupaten Bogor belum juga rampung. Namun, di beberapa wilayah, tepatnya di Kecamatan Tajurhalang, jalan tersebut malah menjadi arena balapan liar.

Aksi balap liar di jalan itu sempat terekam dalam video dan beredar di media sosial. Saat balapan berlangsung, salah satu ruas jalan bahkan sampai ditutup total.

Kejadian balap liar di Jalan Bomang tersebut dibenarkan Camat Tajurhalang, Fikri Ihsani. Menurutnya aksi yang terekam video itu terjadi pada Ahad (14/3) sore.

Setelah mendapatkan info adanya balap liar, forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam) langsung mendatangi lokasi dan membubarkan kerumunan tersebut. "Iya benar itu ada kejadian kemarin dan setelah itu langsung kami bubarkan," kata Fikri ketika dikonfirmasi, Senin (15/3).

Bukan hanya beberapa waktu belakangan ini, Fikri mengatakan, aksi balap liar di sepanjang Jalan Bomang itu sudah ada sejak Desember 2020 silam. Oleh karena itu, dirinya mengajukan pembangunan garis kejut (speed trap) di titik-titik ruas jalan yang biasa dijadikan arena balap liar. Ini sebagai upaya mengantisipasi balap liar di Jalan Bomang.

Sebab, Jalan Bomang yang memiliki bentuk rata dan memanjang ini, paling disukai oleh para pembalap liar untuk dijadikan arena balap drag.

"Kita sudah mengajukan ke PUPR untuk membangun garis kejut, jadi per 100 meter itu kita minta dibangun garis kejut (polisi tidur). Itu salah satu bentuk antisipasi kita, karena jalan Bomang itu kan trek lurus dan paling disukai oleh para pembalap liar itu, apalagi jalannya bagus," jelas Fikri.

Selain mengajukan pembangunan garis kejut, Fikri juga mengajak masyarakat di sekitaran Jalan Bomang berpartisipasi menghalau kegiatan balap liar.

"Masyarakat juga keberatan karena merasa terganggu, karena mengganggu lalu lintas karena menutup jalan, laku knalpotnya bising karena knalpot brong. Jadi masyarakat ini kita ajak bersama-sama untuk mencegah adanya trek-trekan itu," tuturnya.

Terpisah, Kapolsek Bojonggede, Kompol Priyadi mengatakan pihaknya selalu melakukan patroli di Jalan Bomang guna mencegah adanya balap liar ini.

"Antisipasi kita tiap sore di Bomang itu berupa pengamanan dan pemantauan dari kegiatan patroli," ujarnya.

Lebih lanjut, Priyadi pun membenarkan jika Jalan Bomang memang berpotensi menjadi jalan favorit bagi pembalap liar. Sebab treknya yang lurus dan jalannya masih mulus.

Namun, terkait video balap liar yang viral di media sosial, Priyadi menilai video tersebut bisa saja video lama yang diunggah kembali. "Bisa jadi itu kejadian lama diunggah lagi," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement