REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dalam surat at-Tin Allah swt menyebut manusia telah diciptakan dengan bentuk terbaik dari semua makhluk yang ada. Namun, penciptaan yang sempurna itu dikatakan tidak berarti kalau manusia tidak melakukan amal saleh dan beriman kepada Allah swt.
Allah berfirman dalam surat at-Tin Ayat 4 sampai 6:
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
ثُمَّ رَدَدْنَٰهُ أَسْفَلَ سَٰفِلِينَ
إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.”
Selain enggan beriman dan beramal saleh, Imam Nawawi dalam kitabnya Nashaihul Ibad menjelaskan ada penyeab lain yang membuat manusia kehiangan keistimewaannya. Hal ini sebagaiman sabda Nabi muhammad saw yang artinya:
“Empat macam permata (perhiasan) yang ada dalam diri anak adam (manusia) itu akan hilang oleh empat perkara. Adapun keistimewaan-keistimewaan itu adalah akal, agama, malu dan amal shaleh. marah akan menghilangkan akal, hasad akan menghilangkan agama, tamak akan menghilangkan malu dan mengumpat akan menghilangkan amal saleh.”
Melalui hadist di atas, Imam Nawawi mengatakan ada empat perhiasan atau empat keistimewaan yang terdapat dalam diri setiap manusia yang sangat berharga. Namun semua itu akan hilang jika melakukan sifat-sifat tercela.
Keistimewaan pertama adalah akal. Akal adalah hal yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Namun akal yang diciptakan oleh Allah akan hilang sendirinya hanya dengan marah.
Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqy bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Wahai Muawiyyah, jauhilah olehmu marah marah karena kemarahan itu dapat merusak keimanan seperti jadam merusak madu.”
Keistimewaan kedua adalah agama, yang dapat diartikan suatu yang mengajak orang berakal untuk menerima segala sesuatu yang basal dari Rasulullah saw. Namun itu juga akan hilang oleh sifat hasad (dengki). Hasad dapat menghilangkan agama karena seseorang yang memiliki sifat hasad mengharapkan hilangnya kenikmatan orang lain agar berpindah kepada dirinya.
Rasulullah saw bersabda yang artinya:
“Jauhilah olehmu hasad (dengki) karena kedengkian dapat melahap habis kebajikan-kebajikan sebagaimana api melahap kayu bakar.”
Seorang penyair, Bahar Mutaqarab berkata:
“Hai katakan kepada orang yang dengki kepadaku, tahukah kamu kepada siapa kamu berbuat jahat? kamu telah berbuat jahat kepada Allah dengan taqdirnya. Ketika kau tidak senang melihat nikmat yang diberikan oleh-Nya kepadaku. maka Tuhankulah yang membalasmu dengan cara menambah kenikmatan kepadaku dan menutup semua jalanmu yaitu jalan mata pencaharianmu.”
Tamak juga dapat menghilangkan keistimewaan manusia yang lain, yakni rasa malu. Tamak adalah keinginan untuk selalu mendapatkan sesuatu yang lebih banyak bagi untuk dirinya sendiri sehingga sifat ini akan menghilangkan rasa malu.
Keistimewaan manusia lainnya, yakni amal yang saleh juga akan hilang oleh perbuatan mengumpat. Mengumpat atau menggunjing adalah membicarakan kejelekan-kejelekan orang lain yang memang benar-benar terjadi. Jika kejelekan yang dibicarakan tidak benar-benar terjadi, maka itu disebut sebagai buhtan atau fitnah. Dan jika itu dikerjakan kepada seseorang di depan mukanya maka disebut sebagai caci maki.