REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan wakapolri Komjen (Purn) Syafruddin membantah dia ditawari posisi kepengurusan dalam Partai Demokrat yang diketuai oleh Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Syafrudin sempat dikabarkan ditawari menjadi wakil ketua umum.
"Saya membantah keras pernah diajak oleh Moeldoko dan Marzuki Ali bergabung dalam kepengurusan Partai Demokrat hasil KLB Deli Serdang," ujar Syafruddin lewat pesan singkat, Selasa (16/3).
Kabar Syafruddin ditawari menjadi wakil ketua umum disampaikan oleh Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution. Ia mengatakan, mantan menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi itu ditawari oleh Marzuki Alie dan Darmizal.
"Moeldoko menghubungi langsung (Syafruddin), juga ditolak," ujar Syahrial saat dikonfirmasi.
Namun, salah satu penggagas Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang Max Sopacua membantah hal tersebut. Bahkan, ia menyebut kabar tersebut dilontarkan untuk menarik perhatian saja.
"Tidak sama sekali, tidak ada itu (tawaran). Moeldoko tidak ada mengatakan itu," ujar Max.
Baca juga : Sekjen Demokrat Versi KLB Hadir di Raker Komisi V DPR RI
Sebelumnya, mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo juga mengungkapkan, ia juga pernah diajak untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat. Ajakan tersebut hadir sebelum Moeldoko ditetapkan sebagai ketua umum versi kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara.
Namun, ia tak mengungkapkan siapa pihak yang mengajaknya melakukan kudeta. "Nanti visi yang dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu, mosi tidak percaya, AHY turun. Setelah turun, baru pemilihan," ujar Gatot lewat video yang diunggah di akun Instagram-nya, Ahad (7/3).
Namun, ia menolak ajakan untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat. Salah satu alasannya adalah sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merupakan ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.
"Saya Pangkostrad dipanggil oleh SBY ke Istana 'Kamu akan saya jadikan Kepala Staf Angkatan Darat'. Karena saya terima kasih atas penghargaan ini dan akan saya pertanggungjawabkan," ujar Gatot.