REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pers mengimbau wartawan yang belum terdaftar dalam program vaksinasi untuk mendaftar melalui asosiasi wartawan maupun asosiasi media. Hal ini karena wartawan termasuk kategori profesi pelayanan publik yang saat ini sedang dalam tahap vaksinasi.
"Temen wartawan yang belum divaksinasi sama sekali, itu bisa mendaftar melalui asosiasi baik PWI, AJI, IJTI, PFI, atau asosiasi media ATVSI, ATVLI, AMSI, PRSSNI, SMSI dan Forum Pemred," ujar Anggota Dewan Pers Agus Sudibyo saat meninjau pelaksanaan vaksinasi untuk wartawan di Hall A Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (16/3).
Agus mengakui pelaksanaan vaksinasi untuk wartawan dilakukan secara bertahap karena menyesuaikan ketersediaan vaksin dan kebutuhan kelompok penerima vaksin lainnya. Namun demikian, proses pendataan tetap dapat dikoordinasikan sejak saat ini.
"Kemkominfo dan Kemenkes akan bantu temen yg belum vaksin tapi kita koordinasi dengan baik dan tentu saja vaksin untuk wartawan itu jangan mengganggu vaksin untuk manula dan lainnya, kita bantu tapi kita juga akan tetap pertimbangkan kelompok prioritas yang lain, mohon sabar tapi pendaftaran pendataan bisa kita mulai," ujar Agus.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan pemerintah menyiapkan berbagai basis pelayanan untuk vaksinasi. Karena itu, bagi wartawan yang belum terdaftar bisa mendaftar dan mendapat pelayanan vaksin.
Baca juga : Jangan Diumbar, Sertifikat Vaksin Simpan Data Pribadi
"Temen temen yang belum punya hak sama, tidak bisa disini, bisa di tempat lain, ada empat basis, pertama di pelayanan kesehatan puskemas RS buka, di institusi lembaga K/L, tiga di istora ini, pasar pasar yang Pak Presiden sudah berkunjung, keempat drive thrue, kita buka akses seluas-luasnya, vaksin untuk semua, kesehatan untuk semua," kata Oscar.
Hari ini vaksinasi Covid-19 untuk wartawan Jabodetabek dosis kedua digelar di Hall A Gelora Bung Karno, Selasa (16/3) hingga Rabu (17/3) esok. Anggota Dewan Pers Agus Sudibyo mengatakan vaksinasi dosis kedua diperuntukkan untuk wartawan yang telah divaksin dosis pertama pada 25-27 Februari lalu di tempat yang sama.
"Seluruh peserta vaksinasi dosis pertama, kecuali wartawan senior yang berusia 60 tahu ke atas, karena alasan usia, kesehatan, itu akan dapat jadwal khusus yang waktunya lebih mundur, rencananya dimulai 25 Maret," kata Agus dalam konferensi pers secara virtual, Senin (15/3).
Agus pun menghimbau wartawan hadir sesuai jadwal yang telah ditentukan untuk menghindari penumpukan. Sebab, pelaksanaan vaksinasi secara ketat menerapkan protokol kesehatan.
"Peserta vaksinasi dosis dua wajib hadir di waktu yang ditentukan, baca betul jadwal akan datang jam berapa, mohon datang sesuai dengan jadwal agar tidak ada penumpukan, datang maksimal 40 menit sebelum jadwal jamnya berakhir dan disiplin protokol kesehatan," imbau Agus.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tirmidzi mengatakan Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan 26 tim yang bertugas memvaksin para awak media. Tim merupakan hasil kerja sama dengan puskemas dan Dinas Kesehatan DKI, RS Jantung Harapan Kita, RS Pelni, RS Bhayangkara, RSIA Harapan Kita, RS Darmais, RS Hermina, RSKO dan lainnya.
Baca juga : Vaksinasi Lansia dan Hoaks yang Bikin Ciut Nyali
Berdasarkan data peserta vaksin dosis pertama, ada sekitar 5.227 wartawan yang akan divaksin pada dosis kedua selama dua hari.