Selasa 16 Mar 2021 15:29 WIB

Menhub: Penggunaan Genose Dilakukan Bertahap

Penggunaan Genose saat ini masih dilakukan di transportasi darat dan laut.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Calon penumpang meniup kantong nafas saat mengikuti tes deteksi COVID-19 dengan metode Gajah Mada Electric Nose Covid-19 (GeNose C19) di Stasiun Pasar Senen di Jakarta, Senin (22/2). Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan penggunaan alat screening Covid-19 Genose akan dilakukan secara bertahap.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Calon penumpang meniup kantong nafas saat mengikuti tes deteksi COVID-19 dengan metode Gajah Mada Electric Nose Covid-19 (GeNose C19) di Stasiun Pasar Senen di Jakarta, Senin (22/2). Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan penggunaan alat screening Covid-19 Genose akan dilakukan secara bertahap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan penggunaan alat screening Covid-19 Genose akan dilakukan secara bertahap. Saat ini penggunaan Genose masih dilakukan di transportasi kereta api dan secara random di transportasi darat dan laut.

"Kami tidak gegabah memberlakukan (penerapan genose) secara massal, oleh karenanya dilakukan bertahap," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Selasa (16/3).

Baca Juga

Budi memastikan saat ini Genose sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan. Selain itu penerapannya juga sudah diatur dalam regulasi yang dibuat Satgas Covid-19.

Sebelumnya, Komisi V DPR mendorong penggunaan alat screening Covid-19 Genose setara dengan PCR dan rapid test antigen. Ketua Komisi V DPR Lasarus mengatakan hal tersebut dapat dilakukan jika memang menurut pemerintah Genose yang lebih murah dan cepat serta hasil pemeriksaannya dapar dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

"Kalau memang itu bisa (Genose dijadikan alat pendeteksi Covid-19), instrumen lain tidak perlu lagi dipakai," kata Lasarus dalam rapat kerja dengan Kementerian Perhubungan, Selasa (16/3).

Lasarus mengatakan, saat ini Indonesia masih harus berkejaran dengan waktu untuk memperbaiki ekonomi akibat dampak dari pandemi Covid-19. Dengan adanya Genose yang lebih murah dan cepat, Lasarus mengatakan alat deteksi Covid-19  dengan kriteria tersebut yang paling dibutuhkan.

"Rakyat sudah susah kalau buat keluarga yang tidak mampu lalu harus bayar PCR sampai 950 ribu, ini uang yang besar untuk keluarga tertentu," jelas Lasarus.

Untuk itu, Lasarus menegaskan Komisi V DPR mendukung sepenuhnya untuk adanya penggunaan Genose selain di kereta api, bus, dan kapal. Dia mengharapkan, Genose juga dapat diterapkan di transportasi udara.

"Bepergian ini kan harus ini itu. Apalagi menjelang mudik Lebaran, akan sangat terbantu bisa kembali ke kampung halaman dengan adanya metode tracking yang lebih mudah, murah, dan cepat," ungkap Lasarus.

Dia mengharapkan Genose dapat diterapkan di simpul-simpul transportasi lainnya. Lasarus menilai, penggunaan PCR membuat banyak orang malas bepergian kecuali bagi masyarakat yang mampu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement