REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah, KH Cholil Nafis mendeklasarikan pesantren yang didirikannya, Pesantren Cendikia Amanah Depok sebagai Pusat Konten Religi di Indonesia. Melalui pesantren ini, Kiai Cholil akan menyajikan konten-konten religi melalui berbagai platform digital dan media televisi, termasuk pada bulan Ramadhan 1442 H mendatang.
“Insya Allah, mohon doa semuanya, saya mendeklarasikan diri sebagai Pesantren Cendekia Amanah yang menjadi Pusat Konten Religi di Indonesia,” ujar Kiai Cholil kepada Republika.co.id, Selasa (16/3).
Pada Senin (15/3), menurut Kiai Cholil, Pesantren Cendikia Amanah sudah mulai mempersiapkan program religi bulan Ramadhan yang akan ditayangkan di salah satu televisi nasional, setiap menjelang buka puasa.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga menyiapkan program Pesantren Kuliner (Trenku) untuk ditayangkan di TVRI selama bulan Ramadhan, serta membuat program-program religi lainnya melalui Podcast Pesantren Cendikia Amanah. Selain memiliki podcast, Menurut dia, Pesantren Cendikia juga memiliki banyak tempat bagus untuk shooting konten religi.
“Podcast Amanah Studio terus secara rutin akan menyediakan konten-konten religi. Alhamdulillah beberapa televisi nasional seminggu ke depan ini juga akan shooting di sini untuk menyiapkan konten religi khususnya di bulan Ramadhan,” ucapnya.
Dia menjelaskan, pesantren Cendikia Amanah sebagai Pusat Konten Religi ini sesuai dengan UU nomor 18 tahun 2019 yang menjelaskan bahwa pesantren memiliki fungsi dakwah. Karena itu, dia berharap pesantren-pesantren lain juga mulai berdakwah secara digital.
“Kita berharap juga pesantren-pesantren bisa menyampaikan dakwah ini, karena sekarang zaman digital harus dimaksimalkan,” kata alumni Pondok Pesantren Sidogiri ini.
Kiai cholil mengatakan, di zaman sekarang ini pesantren memang harus ikut berperang narasi di dunia maya. Karena, menurut dia, kalau tidak diimbangi dengan narasi-narasi positif, maka dunia maya akan banyak dipenuhi dengan narasi-narasi negatif.
“Karena itu, Pesantren Cendikia Amanah mendeklarasikan menjadi pusat konten religi. Acara-acara televisi kita akan dukung konten religinya. Kemudian, kita support juga teman-teman yang bagus di youtube, karena kita memang mengkader juga anak-anak muda yang punya talenta agama,” jelasnya.
Dengan demikian, dia berharap nantinya masyarakat bisa mendapatkan banyak pilihan konten religi di dunia maya. Hal ini sebagai pembanding dari narasi-narasi yang terkadang menyimpang, radikal, dan terkadang juga terlalu liberal.
Selain itu, Kiai Cholil juga mengingatkan para dai di Indonesia untuk terus menyampaikan dakwahnya secara digital. Menurut dia, para dai yang kebetulan mempunyai pesantren juga mulai perlu melatih para santri atau anak didiknya menyebarkan narasi-narasi positif di dunia maya.
“Kepada para dai jangan menunggu diundang untuk menyampaikan dakwahnya. Jangan hanya jadi mad’u, tapi menjadi da’i, sebagai fail dia. Jadi harus menciptakan pola dakwah yang bisa disebar kepada masyarakat,” kata Kiai Cholil.