REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Partai Golongan Karya (Golkar) memiliki modal besar menghadapi perhelatan Pemilu 2024. Saat ini Golkar mulai menyusun langkah taktis untuk memenangi Pemilu dan Pilpres 2024.
Hasil Rakernas dan Rapimnas Partai Golkar yang digelar awal Maret lalu menjadi strategi panjang bagi Golkar untuk meningkatkan elektabilitas.
“Tahun 2024 menjadi agenda yang cukup padat bagi Partai Golkar, kita sudah mulai menguraikannya di tahun ini dengan berbagai strategi, termasuk menguatkan Program Golkar Institute hingga Yellow Clinic,” ujar Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung dalam dialog bersama @tentanggolkar, Jumat (12/3).
Doli menyebut program Golkar Institute yang telah dibentuk nantinya akan melatih kader Golkar untuk menjadi pemimpin dengan pemahaman komprehensif pemerintahan di semua tingkatan.
Selain itu, Partai Golkar juga hadir untuk terus berusaha mendampingi masyarakat di masa pandemi ini dengan mengembangkan Program Yellow Clinic, sehingga masyarakat umum dapat melakukan uji rapid antigen hingga swab PCR Covid-19.
“Program-program ini sangat penting untuk menghadapi Pemilu 2024, bagi Golkar tidak ada hari tanpa penggalangan, atau day to day campaign. Sehingga pada 2024 kita benar-benar siap,” ucapnya
Doli juga menyebut seluruh DPD dan ormas telah menyadari betul dari pemilu sebelumnya, bahwa partai politik akan mendapatkan dukungan signifikan dengan memiliki calon presiden dari partainya sendiri.
“Oleh karena itu, secara resmi seluruh DPD Partai Golkar memutuskan agar memiliki calon presiden sendiri pada 2024 dengan Pak Airlangag yang menjadi calon presidennya,” ungkap Doli.
Sementara itu Airlangga sendiri, kata Doli, menyampaikan terima kasih atas dukungan DPD dan siap mempertimbangkan untuk maju pada Pilpres 2024 dan pada waktunya akan menjawab aspirasi tersebut. Pasalnya Golkar tengah fokus membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
Langkah Golkar ini disambut baik oleh Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu yang mengatakan peluang Partai Golkar untuk memenangkan Pemilu 2024 sangat besar.
“Pada 2024 peluang Golkar sangat terbuka, karena lanskap politik di 2024 relatif bersih karena tidak ada petahana, dan Airlangga yang sekarang berada di dalam pemerintah dan menjabat sebagai Menko Perekonomian, tentu menjadi investasi tersendiri untuk mencalonkan diri sebagai Presiden di 2024" ujar Yohan.
Terlebih, lanjut Yohan, Partai Golkar sendiri memiliki modal penting dimana pada Pilkada 2020 lalu, hampir 60 persen kader Golkar memenangkan pilkada. Hal ini menjadi modal untuk bisa ditransformasikan di Pemilu 2024.
“Jika Partai Golkar cukup serius pada 2024, saya pikir Golkar berpotensi membuat koalisi besar. Mereka punya kekuatan teritori, dimana Golkar memiliki sistem dan struktur partai yang telah mengakar, sehingga menjadi modal untuk merajut koalisi besar dan memimpin koalisi pada 2024,” ujar dia.