Selasa 16 Mar 2021 18:55 WIB

Perang Badar Bukan Pertempuran Pertama Bagi Umat Muslim 

Konflik pernah terjadi antara umat Muslim dan kafir Quraisy sebelum Perang Badar

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Konflik pernah terjadi antara umat Muslim dan kafir Quraisy sebelum Perang Badar. Lokasi Perang Badar (ilustrasi)
Foto: wikipedia
Konflik pernah terjadi antara umat Muslim dan kafir Quraisy sebelum Perang Badar. Lokasi Perang Badar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perang Badar adalah penaklukan besar pertama Nabi Muhammad SAW setelah hijrahnya dari Makkah ke Madinah. Dalam perang ini kaum Muslimin menang. Momen ini menjadi inti dari awal negara Islam.

Namun, apakah Perang Badar benar-benar pertempuran pertama Nabi melawan kafir Quraisy? Apakah ada pertempuran lain di mana Nabi Muhammad SAW yang membawa umat Islam menang atas kaum musyrik Quraisy?

Baca Juga

Merujuk kitab Bidayah wa al-Nihaayah karya Ibnu Katsir, disebutkan bahwa ada dua peperangan yang terjadi sebelum Perang Badar. Tetapi dua perang tersebut tidak sekuat Perang Badar. 

Pertama adalah Perang Al-Abwa. Ini adalah perang pertama bagi Nabi Muhammad SAW dalam memperjuangkan Islam. Perang itu terjadi pada bulan Safar di tahun 2 Hijriyah dan merupakan kebangkitan Hamzah bin Abdul-Muthalib Abu Ubaidah bin Al-Harith. 

Hadits riwayat Bukhari dalam Shahihnya menyebutkan bahwa perang pertama Rasulullah SAW adalah Perang al-Abwa atau juga disebut Perang Waddan. Abwa adalah nama daerah yang secara geografis terletak di sebelah tenggara Kota Madinah. Dinamakan Perang Waddan karena kedua daerah, baik Abwa dan Waddan memang berdekatan. 

Perang kedua ialah Perang Bawat yang terjadi Rabiul Awwal pada tahun 2 Hijriyah di wilayah Bawat. Letaknya secara geografis berada di antara Makkah dan Syam. Nabi Muhammad SAW tahu bahwa ada seratus penunggang kuda di mana orang Quraisy menjaga 2.500 ekor unta. Dan di depan karavan adalah Umayya bin Khalaf al-Jamhi. 

Nabi SAW pergi bersama 200 sahabatnya ke daerah Bawatt. Pasukan Muslim dibawa Saad bin Abi Waqas. Ketika Nabi SAW mencapai Bawat dari sisi Radwa, mata-mata kafir Quraisy mengetahui kehadiran Umat Islam, sehingga mereka bergegas supaya pasukan Muslim tidak menyadari.

Dalam perang ini kaum Muslimin gagal mengalahkan kaum kafir Quraisy. Namun Kaum Quraisy tidak berhasil merebut mendapatkan harta jarahan. Meski kalah, kaum Muslim saat itu telah membuktikan kepada kaum Quraisy bahwa perdagangan orang Quraisy ke Syam akan tetap menjadi ancaman selama kaum Muslimin tetap tinggal di kota Syam. 

Sumber: youm7 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement