Selasa 16 Mar 2021 19:33 WIB

Ketua KPK Datangi Bank BJB Beri Pembekalan

Bank BJB merupakan BPD pertama yang diberi pembekalan GCG oleh ketua KPK.

Ketua KPK Komjen Pol Drs Firli Bahuri MSi (tengah), Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi (kanan), dan Komut Bank BJB Farid Rahman (kiri) dalam acara pembekalan kepada pejabat eksekutif Bank BJB di Kantor Pusat Bank BJB, Jalan Naripan 12-14, Kota Bandung, Selasa (16/3).
Foto: Istimewa
Ketua KPK Komjen Pol Drs Firli Bahuri MSi (tengah), Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi (kanan), dan Komut Bank BJB Farid Rahman (kiri) dalam acara pembekalan kepada pejabat eksekutif Bank BJB di Kantor Pusat Bank BJB, Jalan Naripan 12-14, Kota Bandung, Selasa (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Ketua Komisi Pemberanbsatan Korupsi (KPK) Komjen Pol Drs Firli Bahuri MSi hadir menjadi pemateri dalam acara pembekalan kepada pejabat eksekutif Bank BJB di Kantor Pusat Bank BJB, Jalan Naripan 12-14, Kota Bandung, Selasa (16/3). Bank BJB merupakan Bank Pembangunan Daerah (BPD) pertama yang diberi pembekalan oleh ketua KPK terkait Good Corporate Governance (GCG).   

 

Kegiatan pembekalan itu sengaja digelar oleh Bank BJB dalam rangka meningkatkan awareness pegawai Bank BJB terkait GCG. Tema yang diangkat dalam kegiatan itu, yakni ‘Urgensi Penerapan Good Corporate Governance’Komjen Pol Drs Firli Bahuri MSi mengapresiasi dengan moto Go Spirit yang dimiliki Bank BJB. Pelatihan kali ini, sambung dia, merupakan ajang pendidikan kepada masyarakat terkait pencegahan korupsi.

Di kalangan perbankan di Tanah Air, tutur dia, kegiatan penanaman dan pengembangan nilai GCG di Bank BJB ini merupakan kali kedua. Sebelumnya, ungkap dia, kegiatan serupa sempat dilangsungkan di salahsatu bank BUMN. ‘’Kali ini kami mengembangkan sistem pelayanan perbankan agar tidak terjadi fraud. Ada tiga nilai yangharus dikembangkan,yakni no fraud, no error, dan no leak,’’ ujar Firli di Kantor Bank BJB, Selasa (16/3).

Kata Firli, KPK terus berkomitmen untuk melakukan pemberantasan korupsi dengan melakukan strategi edukasi. Dalam pembekalan di Bank BJB kali ini, pihaknya menyampaikan materi pendidikan anti korupsi kepada para eksekutif Bank BJB.

‘’Acara seperti di Bank BJB ini sangat baik, bahkan perlu kita kembangkan agar nantinya tidak terjadi tindak pidana korupsi, sehingga bisa maksimal untuk pembangunan nasional," tandasnya. Edukasi seperti yang dilakukan di Bank BJB, akan  terus dilakukan ke semua bidang khususnya para pihak yang melaksanakan kegiatan badan usaha baik negara, daerah atau swasta.

Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, untuk mendukung strategi bisnis tahun 2021, Bank BJB juga melakukan pembenahan internal, dengan upaya peningkatan kualitas dan integritas human capital perseroan. Peningkatan human capital itu, sambung dia, dilakukan dengan mengusung program bjb integrity, yang merupakan implementasi budaya perusahaan.

Program bjb Integrity ini digunakan untuk mengubah pola pikir dan budaya kerja individu, dengan menekankan aspek integritas terhadap organisasinya. Dalam pelaksanaannya, program ini menitikberatkan kejujuran, disiplin, konsisten, efisien dalam bekerja, mengikuti prosedur secara jelas, tepat dan cepat.

"Program bjb Integrity dipilih menjadi tema budaya pada tahun 2021. Kami berkomitmen untuk senantiasa memperbaiki kualitas human capital perusahaan,’’ tandasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement