Rabu 17 Mar 2021 01:49 WIB

Wenger Usul Piala Dunia Dua Tahun Sekali, Ini Alasannya

para pemain bisa mendapatkan kesempatan lebih banyak tampil di Piala Dunia

Rep: reja irfa widodo/ Red: Muhammad Akbar
Arsene Wenger
Foto: AP Photo/Tim Ireland
Arsene Wenger

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger, menyarankan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) untuk mempersingkat jarak waktu antargelaran Piala Dunia.

Alih-alih terus digelar tiap empat tahun sekali, Wenger berharap, turnamen sepak bola paling bergengsi sejagat itu bisa dihelat tiap dua tahun sekali. Mantan pelatih asal Prancis itu menilai, dengan jarak waktu antar penyelenggaran Piala Dunia yang lebih singkat, para pemain bisa mendapatkan kesempatan lebih banyak untuk bisa tampil di Piala Dunia.

Biasanya, menurut Wenger, pemain mulai tampil di Piala Dunia pada rentang usia 27 atau 28 tahun. Namun, pemain tersebut harus menunggu selama empat tahun lagi dan baru bisa kembali tampil di Piala Dunia pada usia 32 atau 33 tahun.

Peluang seorang pemain untuk bisa meraih gelar juara di Piala Dunia berikutnya, tutur Wenger, pun kian kecil lantaran usianya yang sudah tidak muda lagi. ''Jika Anda lihat, rata-rata tim di Piala Dunia diisi pemain dengan usia 27 atau 28 tahun.”

Lantaran Piala Dunia digelar empat tahun sekali, maka akan semakin kecil peluang buat mereka untuk bisa meraih gelar juara. Pasalnya, dia sudah berusia 32 atau 33 tahun kala tampil di Piala Dunia selanjutnya. Karena itu, munkin sudah saatnya agar Piala Dunia digelar dalam dua tahun sekali,'' kata Wenger kepada Bein Sports sepeti dilansir BBC, Rabu (17/3).

Langkah ini tentu menimbulkan konsekuensi tersendiri. Pria yang saat ini dipercaya menjabat Direktur Pengembangan Sepak Bola FIFA itu menilai, salah satu konsekuensi dari pemangkasan jarak penyelenggaran Piala Dunia itu adalah harus dihapuskannya sejumlah kompetisi-kompetisi internasional ataupun kontinental yang digelarnya secara paralel.

Sebelumnya, Wenger memang sempat menyuarakan penghapusan turnamen UEFA Nations League. Selain dinilai berpotensi mengganggu agenda kompetisi internasional dan membuat pemain harus melakoni jadwal pertandingan yang begitu padat, turnamen tersebut juga dianggap terlalu rumit dan sulit untuk dipahami oleh para pecinta olahraga si kulit bundar.

''Lebih baik atur kompetisi yang benar-benar memiliki makna. Hapus semua kompetisi yang berjalan paralel dari jadwal tahunan. Orang harus mengerti apa yang diperebutkan dalam turnamen tersebut dan bagaima laga-laga tersebut bisa benar-benar kompetitif,'' tutur Wenger.

Sejak pertama kali digelar pada 1930, Piala Dunia memang digelar tiap empat tahun sekali. Namun, Piala Dunia 1942 dan 1946 terpaksa ditiadakan lantaran terjadinya Perang Dunia Kedua.

Seperti halnya Piala Dunia, Piala Eropa juga digelar tiap empat tahun sekali. Kendati begitu, waktu penyelenggaran Piala Dunia 2020 sempat mengalami penundaan selama satu lantaran adanya pandemi Covid-19. Rencananya, Piala Eropa 2020 akan dihelat pada pertengahan tahun ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement