REPUBLIKA.CO.ID, NIAS -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan penanganan stunting di Kabupaten Nias, Sumatera Utara, perlu penanganan maksimal. "Nias termasuk salah satu daerah tertinggal dan memiliki angka stunting di atas rata-rata nasional sehingga perlu penanganan maksimal," katanya di aula kantor Camat Hiliduho, Kabupaten Nias, Sumatera Utara, Selasa (17/3).
Dia berharap Kabupaten Nias ke depan dapat keluar dari kategori tertinggal dan dapat menurunkan angka stunting di bawah angka rata rata nasional. "Saya minta semua elemen dapat bekerja keras dalam penanganan stunting di daerah ini, sehingga generasi yang dilahirkan menjadi generasi yang bisa menjadi andalan bangsa ke depan," ucapnya.
Ia mengatakan penanganan stunting saat ini sudah menjadi program prioritas pemerintah. "Stunting dijadikan sebagai program prioritas pemerintah, karena angka rata-rata stunting di Indonesia masih tinggi, yakni 27,6 persen," paparnya.
Menurut dia, penanganan stunting menjadi program prioritas pemerintah saat ini karena menyangkut generasi penerus bangsa, sebab stunting merupakan salah satu gangguan kesehatan terhadap anak sebagai penerus bangsa. Hal ini bisa dilihat dari terganggunya pertumbuhan tinggi badan anak.
"Yang harus lebih dicermati dampak dari stunting yang tidak terlihat adalah terganggunya pertumbuhan otak anak," tuturnya.
Muhadjir mengatakan saat ini pihaknya lebih banyak melakukan rapat koordinasi dengan langsung turun ke daerah yang memiliki angka stunting tinggi, serta permasalahan lainnya yang berkaitan dengan pembangunan manusia dan kebudayaan.
Sebelumnya Bupati Nias Sokhatulo Laoli mengatakan kendala penanganan stunting di daerah itu adalah sulitnya akses jalan ke pelosok desa, minimnya sanitasi lingkungan dan air bersih.