Rabu 17 Mar 2021 07:24 WIB

Huawei Paparkan Manfaat dan Prospek Bisnis 5G

Jaringan 5G jauh lebih penting untuk industri.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Jaringan 5G ilustrasi
Foto: BBC
Jaringan 5G ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING—Jaringan 5G sudah mulai digunakan oleh beberapa negara. Vice President of Huawei Wilayah Asia-Pasifik Jay Chen memaparkkan manfaat dan kelebihan jaringan 5G tersebut.

Sejatinya, kata Chen, jaringan 5G bukan untuk kepentingan individu saja. Pada saatnya nanti jaringan 5G sangat penting bagi industri, seperti bidang kesehatan, pendidikan, manufaktur, transportasi dan pertanian.

Baca Juga

“Yang pasti, 5G sangat dibutuhkan oleh sektor industri,” kata Chen di Hotel Mandarin, Beijing dalam wawancara dengan Antara, Rabu (10/3).

Chen mengatakan sebelum jaringan 5G, ada 4G,3G,2G yang hanya bisa digunakan untuk kebutuhan individu seperti menelepon, internet, mengunggah dan mengunduh konten data dan gambar. Jaringan 5G jauh lebih penting untuk industri. Contohnya adalah pelabuhan Yangshan di Shanghai yang merupakan pelabuhan terbesar dengan kapasitas tahunannya bisa mencapai 13 juta kontainer.

“Ini baru satu pelabuhan. Mungkin kapasitas Yangshan sama dengan kapasitas total tahunan di India. Jadi, satu pelabuhan saja kapasitasnya sama dengan kapasitas satu negara,” ujarnya.

Pelabuhan ini menggunakan teknologi berbasis 5G yang menjalankan semua sistem kendali secara otomatis, termasuk juga kendali manajemen. Teknologi 5G ini juga digunakan di sektor transportasi dan pelayanan medis seperti di rumah sakit. Makanya 5G ini sangat penting.

Chen juga memberikan contoh di China, setiap tahun di Provinsi Shanxi terjadi berbagai peristiwa kecelakaan di areal tambang. Kecelakaan kerap terjadi di tambang batu bara dan terakhir pada bulan lalu kecelakaan juga terjadi di tambang emas di Provinsi Shandong.

“Di Shanxi terdapat 5.000 tambang batu bara, seringkali terjadi kecelakaan demi kecelakaan. Ini masalah besar,” katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement