REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta agar ayah dengan anak stunting untuk berhenti merokok dan mengalihkan uang rokok untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Muhadjir mengutarakan itu setelah berdialog dengan ibu yang memiliki anak stunting di Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, Selasa (16/3).
Berdasarkan dialog tersebut, Muhadjir mendapatkan informasi bahwa ayah dari anak stunting di Nias Utara rata-rata mengkonsumsi rokok. Selain menyarankan para ayah berhenti merokok, Muhadjir memberikan saran kepada para ibu untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dengan memberikan makanan yang bergizi seperti telur dan ikan laut yang mudah didapatkan di Nias.
Kepulauan Nias merupakan salah satu wilayah dengan prevalensi balita bertubuh pendek (stunting) yang tinggi di Provinsi Sumatera Utara. Salah satu wilayah di Kepulauan Nias yang cukup tinggi prevalensi stuntingnya adalah di Kabupaten Nias Utara dengan prevalensi stunting di Nias Utara sebesar 45,5 persen.
"Secara umum di Nias Utara sampelnya sudah berjalan dengan baik. Koordinasi di tingkat bawah baik itu dari Kementerian Sosial Kemendes, BKKBN, dan Kemenkes semua sudah berkoordinasi bersinergi untuk menangani stunting," ujarnya saat berdialog di Umbubalodano, Kecamatan Sitoli Ori, Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (17/3).
Muhadjir berharap, permasalahan stunting di Kepulauan Nias bisa teratasi. Sebab, ia mengingatkan seluruh kabupaten dan kota yang ada di Kepulauan Nias ini merupakan daerah tertinggal dan berada di urutan teratas jumlah stunting.
Baca juga : Pakar Gizi Tegaskan Sayur tak Hambat Penurunan Berat Badan
"Perlu perjuangan keras untuk bisa lepas dari stunting dan predikat daerah tertinggal," ujarnya.
Dalam kesempatan kunjungan kerjanya itu, Muhadjir juga menyerahkan ragam bantuan dari pemerintah pusat kepada ibu dengan anak stunting, PKH Graduasi, pendamping PKH, serta membagikan masker kepada masyarakat.