REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini tidak membuat perubahan dalam keputusannya, meskipun harus menerima kenyataan timnya tersingkir dari Liga Champions oleh Real Madrid, Rabu (17/3) dini hari WIB. Ini adalah kampanye kedua La Dea di Liga Champions.
Atalanta mencapai perempat final musim lalu. Tapi kali ini Atalanta tersingkir di babak 16 besar oleh Real Madrid dengan agregat 1-4.
"Saya pasti akan membuat keputusan yang sama. Sayangnya, gol pertama, penalti, dan bahkan gol di leg pertama membahayakan kualifikasi yang bagaimanapun juga sulit. Ketika Anda menghadiahkan gol seperti itu, laga menjadi lebih sulit," kata Gasperini dikutip dari Football Italia, Rabu (17/3). "Penyesalannya adalah cara kami kebobolan, bukan yang lainnya."
Di leg pertama, rencana permainan dirusak oleh kartu merah kontroversial Remo Freuler di menit ke-17. Di sini Gasperini memilih untuk meninggalkan Duvan Zapata dan Josip Ilicic di bangku cadangan. Ia juga memilih memainkan Marco Sportiello daripada Pierluigi Gollini.
Gasperini menyayangkan kepercayaan diri dan rencana yang sudah dibangun sebagian besar rusak karena kesalahan sendiri dan itu membuatnya menjadi terlalu sulit. Kendati demikian, menurutnya, pengalaman ini selalu fantastis untuk para pemain, pelatih dan klub, karena di Liga Champions tim akan menghadapi yang terbaik di panggung internasional.
"Kami masih harus puas karena kami menyingkirkan Ajax dan lolos satu grup dengan Liverpool. Kami berharap kami bisa tampil lebih baik di kedua pertandingan melawan Real Madrid," kata Gasperini.
Atalanta kini bisa fokus finis di empat besar Serie A Italia untuk tahun ketiga berturut-turut.
"Sekarang kami memiliki Serie A hingga Final Coppa Italia pada Mei, jadi jelas semua energi kami akan habis untuk itu. Saya pikir kami harus keluar dari pertandingan ini dengan determinasi dan energi yang tepat untuk memberikan yang terbaik di sana dan lolos ke Eropa," jelas Gasperini.