Rabu 17 Mar 2021 11:36 WIB

Menlu Inggris: Demokrasi di Seluruh Dunia Alami Kemunduran

Menlu Inggris, Dominic Raab menjelaskan bahaya yang ditimbulkan rezim otokrasi

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab
Foto: Neil Hall/EPA
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab memperingatkan demokrasi di seluruh dunia mengalami kemunduran. Dalam pidatonya yang akan ia bacakan Rabu (17/3) ini Raab menjelaskan bahaya yang ditimbulkan rezim otokrasi pada stabilitas dan kemakmuran dunia.

Pekan ini, Inggris mengumumkan perombakan kebijakan luar negeri dan pertahanan yang memprioritaskan kawasan Indo-Pasifik. Salah satu cara untuk menahan pengaruh dan kekuasaan kepemimpinan Partai Komunis Cina.

Baca Juga

Di Forum Keamanan Aspen di Amerika Serikat (AS), Raab akan mengatakan kebijakan luar negeri itu sebagai misi 'mendorong kebaikan di dunia'. Ia mengatakan institusi demokrasi di dunia sedang menghadapi ancaman paling berbahaya sejak Perang Dingin berakhir pada akhir tahun 1980-an.

"Demokrasi sedang mengalami kemunduran," katanya dalam rancangan pidato di forum tersebut.

Ia juga akan mengatakan data menunjukkan hasil ekonomi negara-negara rezim otokrasi akan melebihi total hasil negara-negara demokrasi.  

"Tirani lebih kaya daripada kebebasan dan itu hal itu penting bagi kami di sini karena stabilitas, demokrasi yang menghormati kebebasan lebih rendah kemungkinannya untuk berperang, terancam serangan teroris dalam negeri atau gelombang imigran skala besar," katanya.  

"Pada umum, tidak selalu, tapi pada umumnya lebih mudah diajak melakukan perdagangan dan bekerja sama untuk menyelesaikan masalah bersama," tambah Raab.

 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement