Rabu 17 Mar 2021 13:22 WIB

Kemenkes Bantah Stok Vaksin untuk Pedagang Tanah Abang Habis

Kerumunan pedagang kembali terjadi saat vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang.

Rep: Febryan. A/ Red: Bayu Hermawan
Vaksinasi pedagang Pasar Tanah Abang (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Wahyu Putro A
Vaksinasi pedagang Pasar Tanah Abang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerumunan pedagang kembali terjadi saat vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang Blok A, Selasa (16/3) kemarin. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantah, kerumunan terjadi karena pihaknya kehabisan stok vaksin. 

Dina (24 tahun), salah satu pedagang di Blok A, mengatakan, kerumunan terjadi di lantai 8, tempat vaksinasi, pada Selasa sekitar pukul 14.00 WIB. Pedagang berdesak-desakan agar bisa divaksin. 

Baca Juga

"Soalnya ada kabar stok vaksin sudah habis," kata Dina kepada Republika.co.id, Rabu (17/3). 

Koordinator Vaksinasi Pedagang Tanah Abang, Siti Khalimah, mengatakan, kerumunan pedagang itu terjadi bukan karena stok vaksin habis. Pihaknya sudah menyiapkan dosis vaksin sesuai jadwal setiap harinya. 

"Kemarin target kita 2.000 (orang divaksin) dan terpenuhi tanpa kekurangan vaksin," katanya kepada Republika.co.id, Rabu. 

Siti pun memastikan, stok vaksin dosis kedua tersedia bagi semua pedagang. "Stok vaksin insya Allah aman Kita siapkan sesuai kebutuhan," ujarnya.

Baca juga : Kemenkes Pertimbangkan Vaksinasi Malam Hari Selama Puasa 

Hingga hari ini, kata Siti, sekitar 10 ribu pedagang sudah mendapatkan suntikan dosis kedua. Adapun jumlah pedagang yang mendapat vaksin dosis pertama sebanyak 20.235 orang. Berarti masih tersisa sekitar 10 ribu pedagang lagi untuk dapat vaksin dosis kedua. "Semua itu kita perkirakan bakal selesai Sabtu (20/3)," ucapnya. 

Menyoal kerumunan yang terjadi kemarin, Siti menduga terdapat dua kemungkinan penyebabnya. Pertama, penumpukan pedagang terjadi karena sebagian pedagang datang tak sesuai jadwal masing-masing. 

Kedua, para pedagang mendapat sejumlah kabar hoaks bahwa stok vaksin habis. Mereka pun takut tak kebagian vaksin dosis kedua sehingga berduyun-duyun datang ke lokasi vaksinasi. 

"Seperti biasa, pedagang suka kebawa kabar-kabar (tidak benar) gitu ya sehingga takut berlebihan (tidak kebagian vaksin)," kata Siti yang menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza pada Dirjen P2P Kemenkes itu. 

Untuk penyebab pastinya, Siti mengaku tidak tahu. Ia enggan berkomentar lebih jauh karena penumpukan itu terjadi di luar ruangan vaksinasi. Adapun pihaknya hanya bertanggung jawab melakukan penyuntikan di dalam ruangan. Sedangkan pengaturan antrean di luar merupakan tanggung jawab pihak pengelola pasar. 

Pengelola UPB Tanah Abang Blok A-F, menyebut, kerumunan pedagang kemarin hanyalah penumpukan antrean, bukanlah kericuhan ataupun kerusuhan. Penumpukan ratusan orang itu, kata dia, terjadi karena ada pedagang yang datang tak sesuai jadwal. 

"Vaksin yang disediakan kemarin dua ribu. Yang datang lebih dikit. Itu karena ada pedagang yang jadwalnya beberapa hari yang lalu tapi baru datang kemarin. Vaksin dosis kedua ini kan maju (dipercepat vakasinasinya) tidak boleh, tapi kalau mundur boleh," ujar pejabat UPB Tanah Abang Blok A-F yang enggan namanya dipublikasikan itu. 

Baca juga : Faktor Ini Sebabkan Peserta Vaksinasi Bisa Terpapar Covid-19

Kelebihan jumlah pedagang yang datang kemarin itu, kata dia, sampai ratusan orang. Petugas pun sempat beradu argumen dengan para pedagang untuk memberikan penjelasan. Sebagai solusinya, para pedagang diminta untuk divaksin hari ini (Rabu) tanpa perlu lagi mengantre. 

"Mereka kan sudah mengantre, otomatis kan mereka tidak bisa kita usir begitu saja, harus ada solusi. Solusinya vaksinnya besok (Rabu) tanpa perlu antre dengan menunjukkan tanda yang kita berikan," kata pria berinisial MD itu. 

MD menyebut, semua pedagang yang diberikan tanda itu sudah disuntik vaksin dosis kedua pada Rabu pagi. Proses vaksinasi hari ini pun kembali berjalan lancar. 

MD menambahkan, langkah penundaan semacam itu memang bisa berdampak secara berkelanjutan. Bisa saja sejumlah pedagang yang antre hari ini tidak kebagian lagi karena jatahnya sudah digunakan pedagang yang antre kemarin. 

MD pun hanya bisa berharap agar pedagang yang datang hari ini tidak melebihi jumlah vaksin yang tersedia. Jika nyatanya berlebih, ia akan menerapkan skema sama, yakni memberikan tanda agar pedagang yang sudah antre bisa merima vaksin tanpa antre pada Kamis (18/3). 

"Nanti jam 1 siang akan kita evaluasi berapa vaksin yang tersisa. Kalau misalkan ada pedagang yang tidak bisa divaksin hari ini, maka akan kita stop dengan minta bantuan petugas Satpol PP. Maka yang sudah antre akan kita kasih tanda lagi buat besok," papar MD.

Kerumunan pedagang saat vaksinasi di Pasar Tanah Abang bukan kali ini saja terjadi. Kerumunan yang berujung dengan kericuhan terjadi pada saat vaksinasi dosis pertama, tepatnya pada Senin (22/2) dan Selada (23/2). 

Baca juga : Permohonan Juga Datang dari Negeri Jiran, Zaim Tetap Ditahan

Ketika itu, ratusan pedagang berebut untuk divaksin. Sejumlah pedagang sampai cekcok dengan petugas agar diperbolehkan menuju ruang vaksinasi. Kemenkes pun melakukan evaluasi dan menghentikan vaksinasi selama sehari, tepatnya Rabu (24/2).

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement