REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Para ahli di Rikshospitalet, Oslo, Norwegia, sedang bekerja untuk mencari tahu apa yang menyebabkan petugas kesehatan yang menerima vaksin AstraZeneca jatuh sakit.
"Hipotesisnya adalah bahwa vaksin memicu respons kekebalan yang memengaruhi trombosit dengan satu atau lain cara, yang memicu sistem sehingga mereka mendapat bekuan darah dan trombosit rendah," kata kepala dokter dan profesor Pål André Holme dilansir di Norway Today, Rabu (17/3).
Dia menekankan bahwa ini hanyalah teori dan penelitian mengenai hal ini masih berlangsung. Geir Bukholm, direktur pengendalian infeksi di Institut Kesehatan Masyarakat Nasional (FHI), Denmark, bekerja dengan cara yang sama. Peneliti di negara itu mencari apa yang disebut sebagai trombositopenia yang dikondisikan secara imunologis yang diinduksi oleh vaksin.
Salah satu dari tiga petugas kesehatan yang baru-baru ini dirawat di Rikshospitalet setelah menerima vaksin AstraZeneca meninggal pada hari Ahad (14/3). Kematian diumumkan pada hari Senin (15/3).
Sejauh ini, belum ada hubungan yang terbukti antara vaksin dan petugas kesehatan yang sakit, namun penggunaan vaksin AstraZeneca ditunda di Norwegia dan sejumlah negara lain.
AstraZeneca mengatakan tidak ada bukti bahwa vaksin meningkatkan risiko penggumpalan darah dan mengacu pada analisis data keamanan perusahaan.