Rabu 17 Mar 2021 14:04 WIB

Video Tari Perut, Pejabat Kedubes China di Pakistan Dikecam

Ia mengunggah video perempuan menggunakan pakaian minim sedang menari perut.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Video Tari Perut, Pejabat Kedubes China di Pakistan Dikecam. Peta Xinjiang, China
Foto: Kedubes China
Video Tari Perut, Pejabat Kedubes China di Pakistan Dikecam. Peta Xinjiang, China

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Penasihat Kebudayaan China di Kedutaan Besar China di Pakistan Zhang Heqing membuat kontroversi baru-baru ini. Melalui akun Twitter-nya, ia mengunggah video perempuan menggunakan pakaian minim sedang menari perut.

Dalam unggahannya yang dianggap kontroversi adalah cuitannya yang berbunyi: 'Buka jilbabmu, biarkan aku melihat matamu. Tarian #Xinjiang.'

Baca Juga

Unggahannya tersebut memicu kemarahan di negara mayoritas Muslim itu. Belum ada penjelasan apa yang dimaksud Zhang Heqing dalam postingan tersebut.  

Beberapa pengguna Twitter menafsirkannya sebagai upaya menunjukkan tarian perut wanita muslim Uighur yang tanpa penutup kepala. Sebanyak dua juta orang Uighur dan minoritas Muslim lainnya ditahan di kamp-kamp penahanan di provinsi barat laut China di Xinjiang.

China mengklaim kamp-kamp tersebut sebagai tempat pendidikan ulang untuk menyadarkan minoritas Muslim dari ekstremisme dan separatisme. Namun, sebagian yang lain menggambarkannya sebagai genosida.

Beberapa laporan menuduh pihak berwenang China melakukan pelanggaran hak besar terhadap perempuan Uighur khususnya, dengan pemerkosaan sistemik, pelecehan seksual dan bentuk-bentuk pengendalian kelahiran paksa termasuk sterilisasi. Unggahan pejabat China tersebut segera dihapus setelah menimbulkan reaksi keras di Pakistan.

Pengguna Twitter di negara konservatif Asia Selatan itu menuduh Heqing menghina Islam dan menuntut permintaan maaf dari pejabat China tersebut.

"Sebagai seorang Muslim dan Pakistan, saya menemukan kata-kata ini sangat menyinggung, jilbab adalah hal yang suci bagi kami," kata seorang warganet Pakistan diansir di Al Araby, Rabu (17/3).

Pengguna lain juga menyebutkan postingan pejabat China tersebut sebagai pernyataan Islamofobia yang dapat merusak hubungan antara Islamabad dan Beijing.

https://english.alaraby.co.uk/english/News/2021/3/10/Chinese-embassy-official-in-Pakistan-in-belly-dancer-scandal

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement