REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sekolah di Inggris mencabut gugatan hukum terhadap orang tua seorang siswi Muslim. Sekolah sebelumnya menggugat karena siswi tersebut mengenakan rok panjang.
Sekolah juga meminta maaf kepada keluarga siswi tersebut. Siham Hamud (12 tahun) menjelaskan intimidasi karena agamanya terjadi pada Desember lalu di sekolah menengah Uxbridge, Hillingdon, London barat. Sekolah memberitahu dia dapat bersekolah jika mengenakan rok yang lebih pendek.
Sekolah telah mengancam keluarga tersebut dengan tindakan hukum atas dugaan ketidakhadiran putri yang tidak sah.
Namun, orang tua Siham selalu menyatakan rok pendek bertentangan dengan kepercayaan agama Islam. Setelah tiga bulan sekolah mengeluarkan ancaman hukum, hal itu kini telah dibatalkan. Sang ayah, Idris Hamud (55) merasa lega karena dapat melalui masa yang sulit.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh pengacara keluarga, Mishcon de Reya, Hamud mengatakan dia senang sekolah telah mendengarkan kekhawatiran keluarga. “Kami sangat senang Siham bisa melanjutkan sekolahnya dengan mengamalkan keyakinannya, yakni mengenakan rok sepanjang pergelangan kaki dengan gaya yang sama seperti rok seragam sekolah sekarang,” kata Hamud, dilansir The Guardian, Rabu (17/3).
Pernyataan tersebut mengungkapkan sekolah telah mengirim surat permintaan maaf kepada keluarga tersebut. Sekolah juga menegaskan tidak akan mengambil tindakan hukum jika Siham tidak dapat bersekolah.
“Kami berterima kasih kepada sekolah atas kesediaannya. Ini adalah masa yang sulit dan kami lega karena sekarang masalah sudah selesai. Kami berterima kasih atas dukungan yang kami terima dari masyarakat,” ujar dia.
Siham mengenakan rok sepanjang pergelangan kaki ke sekolah selama bertahun-tahun. Sebelumnya, dia sangat terkejut saat gurunya memberi tahu seragam yang ia kenakan salah. Sekolah menyebut siswi harus mengenakan seragam rok pendek hitam dari pemasok seragam resmi.
“Mereka tidak menerima saya karena agama saya dan itu salah. Saya merasa bingung dan kesal karena saya tidak bisa memakai apa yang saya inginkan sesuai keyakinan saya. Saya berharap mereka mengubah aturan itu sehingga para siswi Muslim dapat mengenakan rok seperti saya,” kata Siham.
Peraturan sekolah baru tentang panjang rok diperkenalkan dua tahun lalu yang menyatakan rok pendek harus dipakai. Akan tetapi, keluarga Siham menyebut baru mengetahui perubahan ini.
Siham tidak sadar telah melanggar aturan itu sampai diajak bicara oleh para guru pada Desember lalu. Dia dipulangkan dan diizinkan sekolah jika mengenakan rok pendek.