REPUBLIKA.CO.ID, KATALAN -- Agen Ronaldo Nazario pada tahun 1997, Giovanni Branchini mengungkapkan alasan klien dan dirinya memutuskan meninggalkan Barcelona untuk bergabung dengan Inter Milan. Ronaldo bergabung dengan Blaugarana dari Ajax Amsterdam pada 1996-1997.
Meski hanya sebentar membela Barcelona, ia mempersembahkan tiga gelar yaitu Copa del Rey, Piala Super Spanyol, dan Piala Super Eropa 1997. Penampilannya juga mengundang kekaguman dari penggemar Barcelona.
"Ada beberapa hari negosiasi dengan pengacara Barcelona dan wakil presiden mereka (Joan) Gaspart," kata Branchini dalam film dokumenter Sky Sports dikutip dari Marca, Rabu (17/3).
Menurut Branchini, ada hal yang dianggap remeh oleh Barcelona dalam negoisasi tersebut yaitu persoalan klausul. Ia menceritakan, suatu malam membawa Ronaldo dari hotel Barcelona lalu pergi ke rumah rekan Branchini yaitu Carlo Pallavicino.
Pertemuan tersebut membicarakan tentang keputusan yang akan diambil jika Barcelona ingin memperpanjang kontrak Ronaldo. Ia mengungkapkan Ronaldo akan menandatanganinya jika memberikan kontrak bersih. Jika tidak maka pembicaraan dengan tim lain saat itu seperti Lazio, Inter dan, Rangers terbuka lebar.
"Kami tidak menentang pembaruan dengan Barcelona, tetapi kami tidak menginginkan kontrak gambar (hak) dan situasi yang rumit. Jika Anda ingin saluran TV membayar sebagian dari kontrak, tidak masalah, selama Anda membayar pajak kepada kami,” jelasnya.
Ia menegaskan tak ingin kliennya mendapatkan masa depan suram jika klausul yang ditawarkannya tak disetujui Barcelona. Itu karena bagi Branchini masa depan kliennya adala yang terpenting. Maka dari itu pemain harus terlibat dalam negoisasi tersebut.
Kedua pihak sempat mencapai kesepakatan. Namun sikap Barcelona yang berubah membuat Branchini memanuver pikiran dan memutuskan masa depan Ronaldo sudah berakhir bersama Barcelona. Barca dalam konferensi persnya, kata dia, tak sesuai dengan yang disepakati dengan pihak Ronaldo.
"Ada konferensi pers di mana Barcelona mengumumkan kesepakatan, tapi sayangnya hal-hal yang kami katakan tidak sesuai (dengan apa yang mereka katakan). Awalnya saya pikir itu adalah kesalahpahaman, lalu saya marah,” ujarnya.
"Saya melihat ke mitra dan berkata, 'Tuan-tuan, kami akan pergi. Mengingat penghinaan terhadap kecerdasan kami, tidak ada alasan untuk mengekspos Ronaldo pada penghinaan ini',” kata dia menambahkan.