Rabu 17 Mar 2021 18:36 WIB

Menkop Minta Koperasi Masuk ke Sektor Produksi 

Koperasi tak hanya melakukan kegiatan ekonomi tapi juga bangun solidaritas sosial.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Koperasi di Indonesia dinilai harus mampu melakukan terobosan dalam pengembangan usahanya.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Koperasi di Indonesia dinilai harus mampu melakukan terobosan dalam pengembangan usahanya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koperasi di Indonesia dinilai harus mampu melakukan terobosan dalam pengembangan usahanya. Salah satunya, melalui masuk ke sektor produksi. 

Koperasi pun harus memiliki karakter serta jati diri berbeda dengan koperasi di negara lain. Maka bukan sekadar besar, tapi mempunyai kepedulian sosial tinggi.

Hal itu dikatakan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam acara Hibah Rumah Siap Huni Koperasi Syariah (Kopsyah) Benteng Mikro Indonesia (BMI) di Desa Laksana, Kampung Bojong, Paku Haji, Kabupaten Tangerang, Rabu (17/3). Ia menilai, Kopsyah BMI tidak hanya melakukan kegiatan ekonomi, melainkan juga membangun solidaritas sosial dan pemberdayaan masyarakat. 

"Menurut saya, ini model koperasi yang ideal untuk dikembangkan di Indonesia," ujar Teten. Sampai bulan ini, kata dia, Kopsyah BMI telah membangun 293 unit rumah bagi wilayah keanggotaan di Tangerang, Serang, Lebak, Pandeglang, dan Bogor. 

"Program Hibah Rumah Siap Huni ini sangat membantu anggota koperasi dan masyarakat. Khususnya yang belum mampu untuk memiliki rumah layak huni," tuturnya. 

Ia berharap, program yang telah dijalankan Kopsyah BMI ini dapat menjadi contoh dan direplikasi koperasi syariah lainnya. Teten melanjutkan, akan terus mendorong model sirkuit ekonomi di dalam koperasi. 

"Jadi segala kebutuhan anggota dan masyarakat lainnya bisa dipenuhi koperasi. Kebutuhan akan rumah sakit, beras, bahan material bangunan, dan sebagainya, seharusnya mampu disediakan koperasi," ujar dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement