REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai vaksin AstraZaneca aman untuk didistribusikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) karena sejumlah otoritas kesehatan dunia telah mengonfirmasi tidak ada masalah. Sebanyak 1.113.600 dosis vaksin jadi Covid-19 dari AstraZeneca telah masuk ke Indonesia, Senin (8/3) namun distribusinya ditunda padahal masa kedaluwarsanya akhir Mei 2021.
"Vaksin AstraZeneca tidak masalah didistribusikan karena sudah dibantah oleh organisasi kesehatan dunai PBB (WHO), kemudian European Medicines Agency (EMA) yang mengatakan tidak ada masalah," kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 IDI Zubairi Djoerban saat dihubungi Republika, Rabu (17/3).
Menurut organisasi kesehatan ini, dia menambahkan, orang-orang yang mengalami pembekuan darah bukan karena vaksinnya. Jadi, dia melanjutkan, vaksin ini tidak masalah dibagikan karena aman.
"Menurut saya oke saja," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi menunda pendistribusian vaksin Covid-19 AstraZeneca yang telah tiba di Indonesia. Namun, penundaan sementara pendistribusian vaksin dilakukan bukan semata-mata karena laporan penggumpalan darah usai imunisasi seperti yang terjadi di negara Eropa melainkan karena kehati-hatian.
"Penundaan distribusi vaksin AstraZeneca karena lebih pada kehati-hatian, kami mengikuti arahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi saat konferensi virtual Kemenkes, Selasa (16/3).
Kini, dia melanjutkan, BPOM bersama dengan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Itagi) dan para ahli sedang melihat kembali apakah kriteria-kriteria penerima vaksin yang sebelumnya telah dikeluarkan yaitu vaksin Covid-19 merek Sinovac dari Cina dan Sinovac produksi Bio Farma juga sama kriterianya dengan vaksin yang juga akan digunakan yaitu vaksin AstraZeneca. BPOM menunggu proses ini dan tengah melakukan proses pengecekan secara fisik atau quality control.
"Ini dipastikan dulu sebelum kami distribusikan ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) tempat pelaksanaan vaksinasi. Kami betul-betul menjamin dari segi mutunya," ujar Siti.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook