REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY — Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengatakan, berencana segera memberikan delapan ribu dosis vaksin Covid-19 kepada Papua Nugini (PNG). Sumbangan itu, belum termasuk peralatan kesehatan kritis lainnya.
Mengutip dari Reuters, Rabu (17/3), upaya tersebut dilakukan Australia mengingat adanya lonjakan infeksi Covid-19 di negara tersebut. Tak sampai di sana, Morrison juga akan meminta AstraZeneca serta otoritas Eropa untuk mengalihkan satu juta dosis vaksin lainnya ke Papua Nugini.
Perihal di dalam negeri, Australia berencana menangguhkan semua penerbangan charter selama dua pekan mulai malam ini. Termasuk, perjalanan keluar negara tersebut.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Australia, Josh Frydenberg, mengatakan, Australia tidak memiliki rencana untuk menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca Covid-19. Vaksinasi AstraZeneca, kata dia, akan tetap dilakukan meski negara-negara di Eropa menghentikan proses vaksinasi tersebut.
Frydenberg menegaskan, regulator obat-obatan Eropa dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkonfirmasi vaksin AstraZeneca PLC efektif dan aman digunakan. “Jadi kami akan terus melanjutkan peluncuran vaksin AstraZeneca,” kata Frydenberg dikutip news18, Selasa (16/3).
Sejauh ini, mayoritas warga atau sekitar 25 juta orang Australia akan diinokulasi dengan vaksin AstraZeneca, setelah sebelumnya pihak berwenang telah mendapatkan hampir 54 juta dosis. Australia memulai program imunisasi nasionalnya bulan lalu, lebih lambat dari banyak negara lain, dan memulai vaksinasi pertama menggunakan vaksin AstraZeneca pekan lalu.
Baca juga : Sosialisasi Manfaat Vaksin Bagi Guru Harus Digencarkan
Pemerintah berencana untuk meningkatkan vaksinasi nasional menjadi 1 juta per pekan pada awal April ketika vaksin AstraZeneca yang diproduksi secara lokal tersedia. Tujuannya, untuk merampungkan vaksinasi dosis pertama ke seluruh negeri pada bulan Oktober.