REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Li Jia, mengatakan, China akan mengklarifikasi pendiriannya tentang berbagai masalah dengan AS pada pertemuan tingkat tinggi pertama mendatang. Dalam pertemuan strategis dengan AS di Anchorage, Alaska, China juga disebutkan akan menyatakan sikap serta posisinya.
"Kami percaya bahwa pihak AS sangat menyadari tekad China untuk menjaga kedaulatan, keamanan dan kepentingan pembangunannya," kata Zhao dikutip dari CGTN Rabu (17/3).
Dia menambahkan, pembicaraan tersebut ke depannya akan mencakup masalah yang terkait dengan Hong Kong dan Xinjiang. Seraya mengatakan bahwa pihak China akan memberi pengarahan kepada AS tentang masalah tersebut dan menunjukkan posisi China.
Zhao menegaskan, upaya AS untuk mengatur nada sebelum pembicaraan demi menekan China tidak akan pernah berhasil. "Kehadiran China atas undangan tersebut menunjukkan niat baik dan ketulusan China dalam melanjutkan komunikasi dan pertukaran dengan AS dan dalam meningkatkan dan mengembangkan hubungan China-AS," kata Zhao.
Menurutnya, AS-China memang memiliki sistem politik yang berbeda, sehingga perbedaan dalam mengatasi masalah tertentu saat pertemuan di Alaska, ia sebut tidak akan terhindarkan. Namun demikian, pertemuan di Alaska kelak dikatakannya mampu mencerminkan harapan dari PBB untuk menemukan cara AS-China dalam bekerja sama.
Sebelumnya, dikabarkan, atas undangan pihak AS, Wang Yi, anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (CPC), direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri Komite Sentral CPC, Penasihat Negara China, dan Menteri Luar Negeri, akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken serta Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan di Alaska pada 18 dan 19 Maret.