REPUBLIKA.CO.ID ANKARA -- Menteri luar negeri Turki pada Selasa meminta Uni Eropa (UE) untuk tulus, bertindak secara strategis, dan menahan diri agar tidak mengulangi kesalahan masa lalu. Hal itu penting untuk hubungannya dengan Turki berkembang lebih jauh.
Berbicara pada konferensi pers bersama dengan sejawatnya dari Slowakia Ivan Korcok di Ankara, Menlu Mevlut Cavusoglu memberikan komentarnya soal hubungan Turki-UE. Menurutnya negosiasi antara Turki dan UE didasarkan pada motif politik.
“Kami hanya berawal dengan kesepakatan migrasi, dan ketika kami melihat itu, jelas bahwa Turki telah memenuhi semua kewajibannya dalam konteks perjanjian ini sejak 2016. UE tidak, tidak bisa, tidak mau [memenuhi kewajibannya]," kata Cavusoglu.
Sumber, https://www.aa.com.tr/id/dunia/turki-ingatkan-uni-eropa-tak-ulangi-kesalahan-masa-lalu/2178503.
Menlu Turki mengatakan UE dipaksa untuk mendukung kebijakan yang tidak adil dan tuntutan maksimalis dari negara-negara anggotanya. Hal itu menyoroti sikap UE yang sinis terhadap Turki dalam satu tahun terakhir.
Cavusoglu mengingatkan pertemuan puncak para pemimpin UE Desember lalu dan mengatakan ada lingkungan yang positif antara pejabat Turki dan UE.
"Terkait perkembangan lebih lanjut hubungan Turki-UE, UE harus menahan diri dari mengulangi kesalahan masa lalu, tulus dan bertindak secara strategis," jelas dia.
Sementara itu, menteri luar negeri Slovakia memuji hubungan bilateral dengan Turki. Dia juga menyatakan keinginan untuk memperdalam hubungan lebih jauh.
"Turki adalah sekutu penting di NATO. Tidak hanya kemitraan, tetapi ada aliansi yang sangat penting [antara Turki dan Slovakia]," tutur Korcok.