Rabu 17 Mar 2021 22:34 WIB

Pemkab Garut Telusuri KIPI yang Akibatkan Guru Lumpuh

Pemkab Garut menyebut Komda Jabar akan investigasi guru yang lumpuh usai vaksinasi

Petugas kesehatan memeriksa tensi sebelum penyuntikkan vaksin kepada tenaga pendidikan (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Petugas kesehatan memeriksa tensi sebelum penyuntikkan vaksin kepada tenaga pendidikan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menelusuri kejadian ikutan pascaimunisasi (Kipi) setelah vaksinasi COVID-19 terhadap seorang guru yang saat ini masih dirawat di RSUD dr Slamet Garut.

"Untuk pasien yang dimaksud tadi kami (Pemkab Garut) sudah melaporkan ke Komda (Komisi Daerah) Kipi rencana besok dari Komda Jabar akan datang ke Garut melakukan inspeksi dan investigasi," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, Rabu (17/3).

Baca Juga

Ia menuturkan pemerintah sudah bergerak setelah mengetahui adanya informasi seorang guru asal Kecamatan Leles Endang Kartini (42) mengeluhkan sakit setelah mendapatkan vaksinasi. Pasien tersebut, kata dia, langsung mendapatkan pelayanan medis di RSUD dr Slamet Garut hingga saat ini kondisi kesehatannya sudah membaik.

"Alhamdulillah setelah dilakukan perawatan, langsung oleh spesialis syaraf, dari awal sampai sekarang ditangani, sudah ada perbaikan, sudah bisa bicara, tidak mengeluh sakit," katanya.

Terkait penyebab pasien tersebut mengeluhkan sakit dan lumpuh, Helmi belum dapat menyampaikannya karena butuh pemeriksaan lebih lanjut yang dilakukan oleh tim khusus dari Komda Kipi Jabar.

Tim medis di Garut, lanjut dia, telah melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan memeriksa semua kondisi kesehatannya agar dapat diketahui faktor apa saja yang menjadi penyebab pasien tersebut sakit.

"Sekarang masih dirawat di RSUD dr Slamet, sudah dilakukan pemeriksaan CT Scan, mudah-mudahan besok (Kamis) sudah ada hasilnya," kata pria lulusan dokter itu.

Menurut dia efek setelah mendapatkan vaksinasi COVID-19 memang ada, dan setiap orang berbeda-beda menunjukkan gejalanya, ada yang mual, maupun pusing.

Jika penerima vaksin mengeluhkan sakit, kata dia, segera melaporkan ke puskesmas terdekat untuk selanjutnya tim kesehatan dari pemerintahan akan menindaklanjutinya dengan cepat dan tepat.

"Ketika mendapatkan gejala lain, atau terasa beda segera melaporkannya ke puskesmas," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement