Rabu 17 Mar 2021 23:37 WIB

Yaman: Penyerbuan Istana Presiden Serangan ke Pemerintah

Demonstran masuk ke istana kepresidenan Al-Maashiq.

 Reruntuhan sisa perang di Kota Sana
Foto: EPA-EFE/Yahya Arhab
Reruntuhan sisa perang di Kota Sana

REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Pemerintah Yaman, Selasa (16/3), menganggap penyerbuan istana presiden di kota selatan Aden sebagai serangan terhadap negara bagian. Demonstran masuk ke istana kepresidenan Al-Maashiq di tengah kemarahan publik atas kurangnya layanan, kondisi kehidupan yang buruk dan depresiasi mata uang lokal.

"Demonstrasi ini, yang tidak lagi damai, hanya melayani mereka yang menyerukan kekacauan, mereka yang mengancam keamanan dan stabilitas, terutama milisi Houthi," kata kantor berita resmi Yaman.

Aksi protes tersebut menyoroti perlunya upaya ganda untuk segera menyelesaikan implementasi Perjanjian Riyadh dalam hal keamanan dan militer.

Pemerintah mengatakan memahami tuntutan dan hak warga negara yang sah, terutama pada tingkat layanan dan perbaikan situasi ekonomi, merupakan masalah prioritas. Sejumlah pejabat pemerintah berada dalam istana ketika pengunjuk rasa menyerbu gedung.

Pengunjuk rasa mundur dari istana setelah dibujuk oleh Direktur Polisi Aden Mayjen Mutahar Al-Shuaibi. Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar negara, termasuk Ibu Kota Sana'a.

Sumber,  https://www.aa.com.tr/id/dunia/yaman-penyerbuan-istana-kepresidenan-serangan-terhadap-pemerintah/2178749

 

sumber : Anadolu
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement