Kamis 18 Mar 2021 09:10 WIB

Belasan Nakes Puskesmas Bantarkalong Masih Jalani Isolasi  

Sejumlah layanan di Puskesmas Bantarkalong dihentikan sementara waktu.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Isolasi (ILUSTRASI)
Foto: Republika/Mardiah
Isolasi (ILUSTRASI)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Sebanyak 18 tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19. Nakes yang terpapar Covid-19 ini disebut sudah menjalani vaksinasi.

Hingga kini, nakes yang positif Covid-19 itu masih menjalani isolasi. Menurut Kepala Puskesmas Bantarkalong, Edi, 15 orang di antaranya tengah menjalani isolasi di ruang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) Puskesmas Bantarkalong, dan dua orang lainnya isolasi mandiri.

Sementara satu orang diisolasi di Rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama (SMC) karena memiliki penyakit penyerta (komorbiditas). “Kondisinya mayoritas baik. Kita terus pantau,” kata dia, Rabu (17/3).

Edi mengatakan, petugas kesehatan terus memantau kondisi para nakes yang terpapar Covid-19, termasuk memberikan asupan vitamin yang diperlukan. Selama menjalani isolasi, menurut dia, untuk kebutuhan para nakes dipenuhi dana desa setempat.

Soal awal kasus Covid-19 ini, Edi menjelaskan, bermula dari salah satu petugas surveilans puskesmas yang mengeluh sakit. Setelah diperiksa, kata dia, petugas tersebut terkonfirmasi positif Covid-19, beserta dua nakes lainnya.

Menindaklanjuti temuan itu, menurut dia, dilakukan pengetesan terhadap seluruh pegawai di puskesmas. Dari 78 orang yang diperiksa, ada 15 yang dinyatakan positif. Dengan tambahan itu, total ada 18 orang yang positif Covid-19.

Menurut Edi, nakes yang terpapar Covid-19 ini sudah menjalani vaksinasi. “Semua sudah menjalani vaksinasi. Tapi, vaksin itu kan efektifnya beberapa bulan setelah suntikan kedua. Vaksin juga hanya meminimalisasi, tidak serta-merta jadi kebal Covid-19,” kata Edi.

Edi mengaku tidak mengetahui awal penyebaran virus pemicu Covid-19 ini. Terlebih banyak orang sakit yang datang ke puskesmas. Sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, ia pun meminta warga yang datang ke puskesmas berterus terang mengenai kondisinya. “Misalnya, mereka punya riwayat perjalanan keluar kota, atau hilang (daya) indra penciuman, tidak ngomong. Setelah diperiksa, baru ngomong,” kata dia.

Ihwal layanan di Puskesmas Bantarkalong, Edi mengatakan, saat ini hanya untuk pasien rawat jalan dan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Sementara layanan PONED dihentikan karena ruangannya masih digunakan untuk tempat isolasi.

Adapun untuk pasien yang mesti rawat inap akan dirujuk ke puskesmas terdekat. “Kita sudah buat pengumuman kalau pelayanan rawat inap dan PONED dihentikan dulu, tapi tetap saja ada pasien yang datang. Kita rujuk ke Puskesmas Karangnunggal, hanya beberapa menit dari sini,” kata Edi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement