Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bambang Widyatmoko memperlihatkan cara kerja Alat Penghancur Jarum Suntik buatan LIPI saat melakukan uji coba APJS di Gedung LIPI, Jakarta, Kamis (18/3). Alat tersebut mampu menghancurkan sebanyak 5.000 jarum suntik per unit dan diharapkan dapat menangani limbah jarum suntik pada masa vaksinasi covid-19. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bambang Widyatmoko memperlihatkan cara kerja Alat Penghancur Jarum Suntik buatan LIPI saat melakukan uji coba APJS di Gedung LIPI, Jakarta, Kamis (18/3). Alat tersebut mampu menghancurkan sebanyak 5.000 jarum suntik per unit dan diharapkan dapat menangani limbah jarum suntik pada masa vaksinasi covid-19. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bambang Widyatmoko memperlihatkan cara kerja Alat Penghancur Jarum Suntik buatan LIPI saat melakukan uji coba APJS di Gedung LIPI, Jakarta, Kamis (18/3). Alat tersebut mampu menghancurkan sebanyak 5.000 jarum suntik per unit dan diharapkan dapat menangani limbah jarum suntik pada masa vaksinasi covid-19. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bambang Widyatmoko memperlihatkan cara kerja Alat Penghancur Jarum Suntik buatan LIPI saat melakukan uji coba APJS di Gedung LIPI, Jakarta, Kamis (18/3). Alat tersebut mampu menghancurkan sebanyak 5.000 jarum suntik per unit dan diharapkan dapat menangani limbah jarum suntik pada masa vaksinasi covid-19. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bambang Widyatmoko memperlihatkan cara kerja Alat Penghancur Jarum Suntik buatan LIPI saat melakukan uji coba APJS di Gedung LIPI, Jakarta, Kamis (18/3). Alat tersebut mampu menghancurkan sebanyak 5.000 jarum suntik per unit dan diharapkan dapat menangani limbah jarum suntik pada masa vaksinasi covid-19. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program vaksinasi massal Covid-19 menyisakan masalah lingkungan lain. Limbah biohazard berupa jarum suntik dipastikan akan meningkat drastis. Diperlukan penanganan khusus untuk penanganan limbah ini.
Untuk itu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan Alat Penghancur Jarum Suntik (APJS). Alat tersebut mampu menghancurkan sebanyak 5.000 jarum suntik per unit dan diharapkan dapat menangani limbah jarum suntik pada masa vaksinasi covid-19.
sumber : Republika
Advertisement