Kamis 18 Mar 2021 13:03 WIB

Ulama di Tasikmalaya Mulai Jalani Vaksinasi

Vaksinasi Covid-19 dikuti sejumlah ulama di Tasikmalaya.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Sejumlah ulama menjalani vaksinasi di Gedung Dakwah Kota Tasikmalaya, Kamis (18/3).
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Sejumlah ulama menjalani vaksinasi di Gedung Dakwah Kota Tasikmalaya, Kamis (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kepada pelayan publik di Kota Tasikmalaya terus dilakukan. Kali ini, pelayan publik yang menjadi sasaran vaksinasi adalah para ulama dan kiai. Para ulama itu menjalani vaksinasi di Gedung Dakwah Kota Tasikmalaya, Kamis (18/3).

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengatakan, para ulama memang menjadi salah satu prioritas dalam program vaksinasi Covid-19. Sebab, ulama memiliki peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca Juga

"Hari ini, kita melaksanakan vaksinasi untuk para ulama di Kota Tasikmalaya. Tapi masih terbatas, jumlahnya baru 60 orang," kata dia, Kamis.

Tak ada persyaratan khusus untuk ulama yang akan menjalani vaksinasi. Baik ulama yang muda hingga ulama yang sudah sepuh dapat menjalani vaksinasi, asal lolos dalam tahap skrining kesehatan.

Yusuf mengatakan, dengan pelaksanaan vaksinasi kepada ulama, diharapkan masyarakat akan semakin sadar untuk ikut menyukseskan program itu. Menurut dia, program vaksinasi adalah untuk kepentingan masyarakat agar dapat terhindar dari penularan Covid-19.

Baca juga : Sertifikat Vaksin Jadi Syarat Bepergian, IDI: Hati-Hati

"Ketika beliau (para ulama) sudah divaksin, ternyata sehat, bisa memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya vaksin dalam rangka mencegah dan memutus mata rantai Covid-19. Insyaallah, kalau ulama sudah divaksin, masyarakat akan ikut," kata dia.

Yusuf menegaskan, vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat sudah dipastikan aman, halal, dan suci. Karena itu, masyarakat tak perlu lagi khawatir untuk menjalani vaksinasi.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya, KH Ate Mushodiq mengaku baik-baik saja usai menjalani vaksinasi. Tak ada gejala apapun yang ia rasakan setelah disuntik vaksin. Karenanya, ia meminta seluruh masyarakat ikut program vaksinasi. Diharapkan, dengan program vaksinasi semua bisa kembali seperti sedia kala.

"Pokoknya semua harus divaksin, taat kepada pemerintah agar tetap sehat. Sehingga kegiatan ekonomi, pendidikan, bisa berjalan lagi. Kita semua harus sadar," kata dia.

Sementara itu, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Tasikmalaya, KH Udin Sa'dudin mengaku sangat bersyukur para ulama menjadi prioritas dalam pelaksanaan vaksinasi. Menurut dia, vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar untuk bebas dari pandemi Covid-19.

"Jangankan kita, nabi juga berupaya agar tetap sehat. Nabi saja diwajibkan ikhtiar, apalagi kita. Kita juga kalau sakit kan tidak bisa beribadah," kata dia.

Ia mengingatkan, Covid-19 secara nyata benar keberadaannya. Hanya saja, virus itu tak terlihat dengan mata telanjang. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk ikut menyukseskan program vaksinasi agar tetap sehat.

Udin menambahkan, pihak DMI akan mendorong para ulama lainnya untuk menyosialisasikan program vaksinasi melalui pengajian. Dengan begitu, masyarakat akan semakin paham pentingnya vaksinasi Covid-19.

Baca juga : Hasil Riset Vaksinasi pada Ibu Hamil dan Uji Coba untuk Anak

"Kita wajib ikhtiar, wajib mencegah. Salah satunya dengan vaksin. Ini sudah dipastikan aman, halal, dan suci," kata dia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, pelaksanaan vaksinasi kepada ulama akan terus dilakukan. Sementara ini, vaksinasi baru menyasar kepada para perwakilan dari ulama.

"Ini belum semua. Baru perwakilan dari tokoh ulama. Kalau semua ulama di Kota Tasikmalaya itu mah mencapai ribuan," kata dia.

Ia belum bisa memastikan lama waktu pelaksanaan vaksinasi kepada ulama. Sebab, pelaksanaan vaksinasi sangat tergantung ketersediaan stok vaksin. Namun, hingga saat ini belum ada tambahan distribusi vaksin untuk pelayan publik ke Kota Tasikmalaya.

Sebelumnya, Kota Tasikmalaya telah menerima sekira 900 vial vaksin Sinovac untuk pelayan publik. Satu vial berisi 10 dosis vaksin. Sasarannya sekira 4.500 orang. Sementara pelayan publik di Kota Tasikmalaya jumlahnya mencapai lebih dari 30 ribu orang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement