REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan sekali lagi meminta India untuk mengambil langkah awal untuk perdamaian dan menyelesaikan sengketa Kashmir sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Berbicara pada sesi pembukaan konferensi Dialog Keamanan Islamabad pertama di ibu kota Pakistan pada Rabu (17/3), Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan pemerintahnya sejak awal mencoba untuk menyelesaikan semua masalah dengan India, termasuk Kashmir melalui dialog, tetapi “New Delhi melakukan yang sebaliknya."
"Kami menginginkan perdamaian dengan India, tetapi India harus mengambil langkah pertama menuju perdamaian karena kami tidak dapat bergerak maju tanpanya," kata Khan.
"Kami berharap orang Kashmir mendapatkan hak mereka untuk menentukan nasib mereka sendiri yang diberikan kepada mereka oleh Dewan Keamanan PBB," ungkap dia, menambahkan bahwa itu akan menguntungkan Pakistan dan India.
PM Pakistan mengatakan, “ketika kami berkuasa, kami mencoba menyelesaikan semua masalah dengan India melalui dialog, karena masalah dasar kami adalah Kashmir, dan saya ingin menyelesaikannya seperti dengan tetangga yang beradab.
Namun sayangnya, India mengambil tindakan yang memutuskan semua hubungan antar negara pada 5 Agustus, kata Khan.
Pada 5 Agustus 2019, India membatalkan otonomi wilayah Jammu dan Kashmir yang disengketakan setelah memberlakukan karantina wilayah dengan militer dan memutuskan semua komunikasi dengan dunia luar. India selanjutnya membagi Jammu dan Kashmir menjadi dua wilayah yang dikelola secara terpusat. Kepemimpinan pro-kebebasan di Kashmir kacau sejak April lalu ketika ratusan pemimpin dan aktivis ditahan dan dipenjara di India.