Kamis 18 Mar 2021 14:37 WIB

Pembebasan Lahan Kereta di Pangkep Sulsel Hampir Selesai

Pembebasan lahan di Pangkep dalam menuntaskan proyek kereta Makassar-Parepare.

Pekerja beraktivitas di lokasi pengerjaan proyek rel kereta api trans Sulawesi di Desa Pekkae, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Pekerja beraktivitas di lokasi pengerjaan proyek rel kereta api trans Sulawesi di Desa Pekkae, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan pembebasan lahan kereta api di Kabupaten Pangkep telah mencapai 93 persen.

Andi Sudirman Sulaiman, mengatakan untuk saat ini, pembebasan lahan di Kabupaten Barru sudah tidak ada masalah, tinggal Pangkep dan Maros. "Untuk Pangkep sudah 93 persen," kata Andi Sudirman Sulaiman dalam keterangannya di Makassar, Kamis (18/3).

Pemprov Sulsel juga telah berkomitmen untuk menuntaskan proyek kereta api Makassar-Parepare tersebut. Andi Sudirman menjelaskan, jika jalur kereta api dari Tonasa, Kabupaten Pangkep, menuju Pelabuhan Garongkong, Barru, bisa segera diakses, maka akan memperlancar arus ekspor dan impor Sulsel serta pertumbuhan ekonomi.

Konektivitas jalur kereta api ini bisa menjadi jalur logistik. Misalnya dari Pelabuhan Garongkong mengangkut batubara ke Tonasa dan sebaliknya dari Tonasa mengangkut semen.

Sementara, Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Perkeretaapian Kementrian Perhubungan, Zulmafendi, hadir memaparkan capaian progres proyek pembangunan kereta api, serta permasalahan pada proyek tersebut.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menyampaikan, atas nama Kementerian Perhubungan mengucapkan terima kasih karena secara konsisten mendukung proyek ini. Proyek ini adalah inisiatif Presiden Jokowi, yang direspon baik oleh Gubernur dan Bupati.

"Kita fokus pada apa yang akan dikerjakan. Hingga akhir tahun ini bisa sampai Pangkep. Baru tahun depan 2022 bisa sampai Maros (Bosowa) dan tahun 2023 bisa sampai Makassar," kata Budi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement