REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kasus pembuatan video syur di salah satu hotel di Kabupaten Bogor, mendapatkan sorotan tajam dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor. Ketua MUI Kabupaten Bogor KH Mukri Aji mengatakan, seharusnya tindakan pembuatan video tersebut di hotel berbintang seharusnya tidak terjadi di Kabupaten Bogor.
Menurut Mukri, tindakan tersebut merupakan tindskan maksiat yang seharusnya tidak ada di Bumi Tegar Beriman. "Yang jelas ini tindakan nyata dan sedapat mungkin itu ditiadakan. Karena ini perbuatan ketidakbaikan, kemungkaran dan maksiat, yang seharusnya tidak dilakukan," katanya, Kamis (18/3).
Dalam kasus ini, Mukri juga turut mendukung pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasut ini. Supaya, para pelaku tindakan asusila yang bisa merusak moral anak bangsa ini diadili sesuai hukum yang berlaku.
"Sangat terpuji sekali ketika pihak kepolisian melakukan penegakan hukum ya, tegakan hukum. Karena ini sangat bahaya sekali, apalagi namanya video ini," tuturnya.
Tak hanya itu, dirinya juga menyayangkan minimnya pengawasan pihak hotel kepada para tamu yang datang. Sehingga, menurutnya pihak hotel seharusnya juga dimintai pertanggungjawaban.
"Sangat menyayangkan karena harus diwaspadai juga hotel yang digunakan adegan seperti itu. Nah ini sangat bahaya sekali. Sehingga bukan semata ke penegak hukum tapi juga kepada tempatnya," ucapnya.
Sementara itu, tim Polisi Cyber Polda Jawa Barat, telah mengantongi identitas dari pemeran dalam video syur berdurasi 9 menit 4 detik tersebut. Setelah dilakukan penyelidikan selama 24 jam.
"Pelaku sudah diketahui identitasnya," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago.
Namun, dirinya belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkait prose penyelidikan. Baik itu pemeriksaan kepada hotel, ataupun kedatangan tim ke wilayah Kabupaten Bogor.
"Saya belum ada konfirmasi terkait kedatangan tim penyidik ke Bogor," pungkasnya.