REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Rusdi Hartono menuturkan, tiga dari 22 teroris dari Jawa Timur yang tiba di Jakarta pada Kamis (18/3) merupakan pentolan dari Kelompok Fahim. Kelompok tersebut merupakan Kelompok Jamaah Islamiyah (JI).
Ketiga pimpinan kelompok tersebut adalah AYR alias AZ, F alias AU, dan UBS alias F. Pada saat agenda kedatangan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (18/3), ketiganya dipertunjukkan oleh pihak kepolisian pada awak media pada sesi akhir penurunan para teroris.
"Tiga orang terakhir turunnya (dari pesawat) itu mereka sebagai pimpinan, pentolannya Kelompok Fahim," ujar Rusdi seusai menghadiri agenda kedatangan 22 teroris dari Jawa Timur di Bandara Soekarno-Hatta.
Pantauan Republika, para teroris tersebut tiba di Jakarta sekira pukul 12.10 WIB. Mereka mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye, dengan kondisi kaki dan tangan dirantai, serta menggunakan penutup mata berwarna hitam. Di bagian akhir, tampak tiga pentolan dari Kelompok Fahim yang keseluruhannya adalah laki-laki.
Rusdi menerangkan, penangkapan para teroris dilakukan sejak 26 Februari 2021 hingga 2 Maret 2021. Penangkapan itu, lanjutnya, merupakan upaya pencegahan terhadap aksi terorisme.
22 teroris tersebut diketahui ditangkap di sejumlah wilayah di Jawa Timur. Meliputi Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Kediri, Malang, dan Bojonegoro. Tim Densus 88 disebut mengamankan satu pucuk senjata api FN dengan 50 butir peluru.
"Selain itu juga aneka macam senjata tajam berupa samurai, pisau, pedang, panah busur, yang bisa dipakai untuk melaksanakan aksinya. Dan buku-buku yang mayoritas berisi tentang aktivitas jihad," jelas Rusdi.
Para teroris, lanjutnya, kerapkali melakukan aktivitas di sekitar Gunung Bromo, Jawa Timur. Hingga kini, pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman terhadap kasus yang mengancam kestabilan situasi masyarakat tersebut.