REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menargetkan 15 persen suara di Pemilu 2024 mendatang. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS, Aboe Bakar Alhabsyi, mengatakan, target tersebut dipatok PKS berdasarkan survei yang dilakukan internal.
"Target 2024 kalau secara elektoral kita berharap minimal di 15 persen, itu hasil survei kita, hasil hitungan-hitungan kita," kata Aboe di acara puncak Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS 2021, di Jakarta, Kamis (18/3).
PKS baru selesai menggelar rakernas selama 18 hari secara daring dan luring. Ia meyakini melalui rakernas panjang tersebut PKS bisa meraih suara lebih dari 15 persen.
"Tapi kalau pendekatan rakernas seperti ini kita bekerja keras, rasanya Allah akan bantu tuh. Moga-moga lebih dari 15 persen seperti apa yang kita lihat dari pihak ketiga," ujar dia.
Selain itu, PKS juga menargetkan 2024 mendatang bisa mengusung calon presiden dari kader PKS. Aboe menyebut, PKS saat ini sudah mengantongi sejumlah nama yang akan dipersiapkan untuk pilpres 2024. Namun, ia masih merahasiakan lantaran PKS masih melakukan seleksi internal terkait-nama itu.
"Kita sudah menyiapkan tokohnya. Pasti kita tidak akan lebih dari satu dan kita tidak akan pilih dari yang lain kecuali dari PKS," ungkapnya.
Sementara itu, menyikapi soal ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold), Aboe mengatakan, sampai saat ini PKS masih menunggu mengingat pembahasan RUU Pemilu masih ditunda untuk dibahas dalam masa sidang DPR ini. Namun PKS meminta agar DPR bisa mengambil jalan tengah dalam menentukan ambang batas parlemen dan presiden.
"Kita sebagai partai yang di luar pemerintahan akan mengusulkan ide-ide yang bisa merangkul banyak pihak. Terkait persentase presiden threshold, parlemen threshold, kita ambil jalan tengah," ungkapnya.