Kamis 18 Mar 2021 16:15 WIB

 Polisi Sebut Teroris dari Jatim Bukan Anggota FPI 

Kelompok ini telah melakukan aktivitas pelatihan di sekitar Gunung Bromo.

Rep: Eva Rianti/ Red: Agus Yulianto
Personel Densus 88 Anti Teror membawa terduga teroris menuju ke pesawat udara di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (18/3/2021). Sebanyak 22 tahanan kasus terorisme yang berhasil ditangkap Densus 88 Anti Teror di sejumlah wilayah di Jawa Timur dipindahkan ke Mabes Polri di Jakarta.
Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Personel Densus 88 Anti Teror membawa terduga teroris menuju ke pesawat udara di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (18/3/2021). Sebanyak 22 tahanan kasus terorisme yang berhasil ditangkap Densus 88 Anti Teror di sejumlah wilayah di Jawa Timur dipindahkan ke Mabes Polri di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Polisi menyebut 22 teroris dari Jawa Timur yang baru tiba di bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Kamis (18/3), bukanlah anggota Front Pembela Islam (FPI). "Untuk sementara tidak ada hubungan dengan FPI," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Rusdi Hartono dalam agenda kedatangan para teroris dari Jatim. 

Rusdi hanya menyebut mereka tergabung dalam kelompok yang dinamakan Kelompok Fahim. "Kelompok ini merupakan kelompok Jamaah Islamiyah dan rekan-rekan dari Densus 88 sering menyebutnya Kelompok Fahim," ujar dia. 

Penangkapan terhadap 22 teroris itu diketahui dilakukan sejak 26 Februari 2021 hingga 2 Maret 2021. Puluhan teroris tersebut ditangkap di sejumlah wilayah di Jawa Timur, meliputi Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Kediri, Malang, dan Bojonegoro. Mereka disebut kerapkali beraktivitas di Gunung Bromo. 

"Kelompok ini telah melakukan aktivitas-aktivitas pelatihan di Jawa Timur di sekitar Gunung Bromo. Dan juga telah merencanakan aksi-aksi terorisme yang akan menebarkan rasa kekhawatiran, ketakutan di masyarakat," terangnya. 

Rusdi menyebut, dari 22 teroris tersebut, tiga di antaranya merupakan pentolan Kelompok Fahim. Yakni AYR alias AZ, F alias AU, dan UBS alias F. "Tiga orang itu pimpinannya kelompok," kata dia. 

Tim Densus 88 mengamankan satu pucuk senjata api FN dengan 50 butir peluru. Selain itu juga aneka macam senjata tajam berupa samurai, pisau, pedang, panah busur, yang bisa dipakai untuk melaksanakan aksinya. Diamankan pula sejumlah buku yang mayoritas berisi tentang aktivitas jihad. 

Setiba di Jakarta, Kamis (18/3) siang, 22 teroris tersebut dibawa ke Rutan Cikeas, Bogor untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh tim dari kepolisian.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement