Kamis 18 Mar 2021 17:36 WIB

Sholat Berjamaah Secara Online, Apakah Boleh dan Sah?

Hakikat sholat berjamaah adalah ketersambungan saf sbolat

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Hakikat sholat berjamaah adalah ketersambungan saf sbolat. Ilustrasi sholat online
Foto: AP Photo/Kirsty Wigglesworth
Hakikat sholat berjamaah adalah ketersambungan saf sbolat. Ilustrasi sholat online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Belakangan ini marak pelaksanaan sholat Jumat secara daring oleh sebagian umat Islam? Bolehkah sholat dilaksanakan secara daring?

Yang dimaksud dengan sholat daring adalah, makmum melaksanakan sholat mengikuti gerakan imam yang berada di lokasi terpisah melalui tayangan baik televisi atau aplikasi zoom, misalnya.  

Baca Juga

Komite Fatwa Al-Azhar Mesir pada 2020 lalu, saat awal pandemi Covid-19 pernah menanggapi permasalahan tentang bagaimana fatwa hukum sholat semacam ini, saat menjawab hukum sholat tarawih berjamaah secara online.   

Dilansir di Al-Masry Al-Yaoum, Kamis (18/3), Komite Fatwa Al-Azhar Mesir, menjelaskan keabsahan sholat berjamaah pada umumnya hanya sah apabila dilakukan di satu tempat, satu waktu, dan bersamaan.

Adapun para ahli fikih menetapkan bahwa sah hukumnya bagi makmum untuk mengikuti imam sholat dalam sebuah sholat jamaah yang dilakukan dalam kelompok komunikasi yang spasial. Yakni, hanya berada di satu tempat.

Hal ini disandarkan sebagaimana yang terdapat dalam Madzhab Hanafi, mengutip kitab Badai’ as-Shana’i sebagai berikut.

ومنها- اتحاد مكان الإمام والمأموم، ولأن الاقتداء يقتضي التبعية في الصلاة، والمكان من لوازم الصلاة فيقتضي التبعية في المكان ضرورة، وعند اختلاف المكان تنعدم التبعية في المكان فتنعدم التبعية في الصلاة لانعدام لازمها

Yakni penyatuan imam dan makmumnya dalam satu tempat karena membutuhkan subordinasi dalam sholat. Yaitu tempat persyaratan sholat harus dalam subordinasi yang sama. Jika unsur subordinasi yang menjadi syarat sah sholat ini hilang, tentu keabsahan sholat juga sirna.

Adapun dalam pandangan Madzhab Syafii, sebagaimana dikutip dari Hasyiyat al-Jumal, adalah sebagi berikut:

وثالثها: اجتماعهما أي الإمام والمأموم بمكان.. فإن كانا بمسجد صح الاقتداء، وإن بعدت مسافة، وحالت أبنية كبئر وسطح.. لَمْ يَصِحَّ الِاقْتِدَاءُ إذْ الْحَيْلُولَةُ بِذَلِكَ تَمْنَعُ الِاجْتِمَاعَ

Sholat berjamaah dimaknai dengan adanya imam dan makmum di suatu tempat. Jika mereka berada di masjid maka sholat jamaahnya sah, namun jika mereka berada dalam jarak yang berjauhan, seperti terhalang bangunan tinggi yang beratap, maka sholat jamaah bagi makmumnya tidak sah."

Untuk itu berdasarkan penyandaran pada hal-hal tersebut, Tim Komite Fatwa Al-Azhar Mesir menyebutkan bahwa tidak sah hukumnya melakukan sholat berjamaah secara online melalui televisi, radio, maupun siaran komunikasi modern. Maka ditegaskan bahwa siapapun yang melakukan sholat berjamaah secara online, sholatnya tidak sah.

Sumber: almasryalyoum 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement