REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- SK Group, bisnis milik keluarga konglomerat di Korea Selatan, dikabarkan akan mencatatkan saham unit pembuat vaksinnya SK Bioscience di Bursa Efek Korea dalam waktu dekat. Dari aksi korporasi tersebut, SK Bioscience dapat menghimpun dana hingga 1,33 miliar dolar AS.
Apabila terealisasi, ini akan menjadi IPO terbesar di Korea Selatan sejak 2017. SK Group telah memperkuat kepemimpinan di pasar domestik dan membangun kapasitas untuk maju ke pasar global.
"Sambil kami terus mengejar strategi pengembangan vaksin premium berdasarkan teknologi inovatif," kata juru bicara SK Group dalam sebuah pernyataan dikutip Forbes, Rabu (17/3).
IPO SK Bioscience adalah upaya terbaru dari pimpinan SK Group, Chey Tae-won untuk berekspansi ke pasar lainnya seperti Biotek. SK Group sendiri dikenal dengan bisnisnya yang beragam mulai dari telekomunikasi, kimia, chip memori, dan baterai kendaraan listrik.
Dari sisi penjualan, SK Group merupakan konglomerat terbesar ketiga di Korea setelah Samsung dan Hyundai. Anak usaha SK Group lainnya, SK Biopharm Pharmaceuticals, juga telah didaftarkan menjadi perusahaan publik pada Juli tahun lalu. Perusahaan berhasil menghimpun dana 800 juta dan sahamnya melonjak 30 persen saat debutnya.
Pencatatan saham SK Bioscience saat perusahaan setuju untuk memproduksi vaksin Covid-19 untuk AstraZeneca dan Novavax di Korea. Pada bulan November, SK Bioscience menerima persetujuan untuk memulai uji klinis pada manusia dari vaksin Covid-19.